Mohon tunggu...
okta erlina
okta erlina Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang aktif menjalankan kuliah sehari-hari. sukseskan hari"mu untuk terus menatap masa depan yang cerah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Blue Ocean

12 Februari 2014   18:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam komunikasi, dalah satu hal penunjang dalam menyampaikan sebuah pesan agar mencapai tujuannya dengan tepat dibutuhkannya media yang efektif dalam menyamapikan pesan tersebut. Pada saat ini beberapa teknologi canggih membuat media komunikasi menjadi sangat mudah dan juga pemakaian yang dapat menembus ruang dan waktu serta penyebaran informasi yang luas dalam waktu yang singkat secara bersamaan.

Media komunikasi yang berkembang hingga saat ini pada umumnya dapat dikatagorikan kedalam dua bagian besar, yaitu media cetak yang meliputi Koran, majalah, brosur, baliho, banner dll. Dan juga media massa yang meliputi media elektronik seperti radio dan juga televisi.

Dan pada saat ini terdapat media komunikasi yang masih diperdebatkan yaitu new media (media baru) yang meliputi internet. Dalam internet media yang digunakan kebanyakan melalui media sosial. Bagi Handi Irawan yang dikutip dari majalah marketing (edisi November 2013) menjelaskan bahwa media sosial adalah media. Dengan asumsi dasar bahwa setiap orang bisa menjadi media, maka mudah dipahami bahwasanya media sosial yang digunakan oleh kebanyakan orang ialah media.

Akan tetapi, pada kenyataannya perusahaan atau pelaku bisnis sering tidak pernah memikirkan bahwa media sosial adalah media promosi. Dan masih banyak perusahaan dan juga pelaku bisnis di Indonesia ini melihat bahwa media sosial adalah media yang berbeda dengan media konvensional yang sudah biasa digunakan untuk meningkatkan penjualan, berkomunikasi, menjalin relations ship dan membangun merek.

Bagi Handi Irawan yang juga seorang Chairman Frontier Consuling Group berpendapat bahwa sebagai sebuah media, media sosial adalah saluran komunikasi sekaligus memiliki konten. Karena memiliki fungsi sebagai saluran, media sosial memiliki dua kemampuan yang dapat diukur. Pertama, media sosial mempunyai kemampuan untuk menjangakau target pasar. Apabila dibandingkan dengan media konvensional seperti televisi akan sulit mengetahui kemampuan jangkaunya, berbeda dengan media sosial yang mampu menjangkau target pasar yang dikehendakinya. Sebagai enensi dari sebuah saluran melalui media sosial dapat diketahui kemampuan reach yang baik, ia mampu menjangkau ratusan, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu hingga jutaan target pasar yang kita inginkan.

Kedua, sebuah media memiliki relevansi karena pembawa pesan. Hanya saja, pesan dari media sosial ini sudah tidak sama dengan pesan yang diinginkan ole perusahaan atau para pemilik merek. Pesan ini dibentuk dari konten dan sering kali bukan konten yang dibuat oleh perusahaan , tetapi justru konten yang dibentuk oleh para konsumennya sendiri. Konsumen inilah yang menjadikan media sanggup menciptakan pasar.

Kemampuan reach dan relevansce inilah yang membuat media sosial mampu menciptakan awareness (kesadaran terhadap produk) dan image (citra dari produk tersebut). Dan dua hal tersebut merupakan komponen terpenting dari sebuah brand (merek). Karena reach dan relevance ini media sosial mampu menciptakan penjualan sebab dari menyampaikan pesan yang intensif dan reward. Dan media sosial mampu membentuk relationship antara perusahaan dan para konsumennya melalui proses engagement (keterikatan).

Untuk menghadapi marketing global di tahun 2014, maka harus dipersiapkan media yang pas untuk menjangkau para konsumen untuk membentuk awareness di kalangan konsumen karena produk sup kembang waru tersebut masih tergolong baru.

Disaat ini tentu saja teknologi sangat melengkapi kehidupan manusia sehari-hari, ketika dahulu kala kita hanya mengenal telepon genggam (ponsel) saja yang kita kenal sebagai media komunikasi yang berbasis audio yang pada saat ini dikatagorikan sebagai feature phone saat ini. Dan seiring berkembangnya infrastruktur internet dan juga perkembangan teknologi mobile dan informasi menjadikan semua gadged pun melakukan inovasi sehingga kita kenal sekarang dengan istilah smartphone.

Pada umumnya, konsumen-konsumen yang lebih muda di seluruh dunia cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi smartphone. Jelas hal ini bisa dilihat dari minat mereka untuk mengadopsi kecanggihan smartphone cukup besar bahkan seiring dengan bertambah tuanya mereka. Hal tersebut tentu saja menambah presentase basis atau jumlah konsumen yang lebih besar.

Fungsi smartphone yang makin hari semakin canggih, kapasitas data semakin besar, dan sistem operasi yang semakin canggih, bisa memberikan konsumen akses semakin luas ke konten multimedia. Hal ini yang dapat mengubah gaya hidup sekaligus gaya berbelanja konsumen di deluruh dunia. Belum lagi dengan melimpahnya aplikasi game dan jaringan sosial yang bisa berfungsi lintas negara.

Teknologi mobile saat ini merupakan sedang menikmati kejayaannya dengan jumlah konsumen yang sangat besar, apalagi dikalangan muda dan kebanyakan orang saat ini sudah mempunyai ponsel teknologi mobile dan jumlah ini meningkat pesat sejak awal tahun 2012 lalu.

Menjelang tahun 2014 yang merupakan tahun yang diperkirakan orang banyak dengan berbagai sikap yang belum tentu berasahabat, maka diperlukan beberapa pertimbangan yang matang untuk melakukan sebuah pemasaran. Meningat hal tersebut penggunaan media baru perlu dipertimbangkan secara serius.

Di tahun 2014 nanti khususnya di Indonesia merupakan tahun demokrasi bagi masyarakatnya, karena di tahun tersebut Indonesia akan menyelenggarakan pemilu untuk MPR, DPR, dan juga Presiden, otomatis pada musim kampanye tersebut praktis media-media massa seperti televise dan media catak pasti akan dibanjiri dengan iklan-iklan para capres dan juga partai yang mengikuti pemilu nanti.

Dikarenakan hal tersebut, sup kembang waru yang menyasar target konsumen kepada kalangan muda dan termasuk online users diperlukan untuk memilih media dan akan lebih cenderung kepada media online sebagai salah satu media yang akan gunakan sebagai media promosi di tahun 2014. Dengan pertimbangan lainnya yaitu dimana perusahaan saat ini semakin menyadari bahwa biaya yang akan dikeluarkan untuk merekrut konsumen dengan menggunakan media konvensional semakin mahal dan semakin sulit. Untuk itu, pemasaran di tahun 2014 yang akan datang akan lebih menyadari pentingnya pembinaan relationship dengan konsumennya, bukan hanya saling berlomba-lomba untuk mengakuisisi konsumen baru secara terus menerus.

Dan pada saat pemilu inilah menjadikan celah bagi sup kembang waru untuk melakukan promosi dengan menggunakan media online sebagai media pilihan. Hal tersebut dikarenakan iklan-iklan pemilu kurang begitu pas dan mendapat tempat di hati audience media online tersebut. Audience muda justru akan menghindari serangan bertubi-tubi dari pengiklan yang berhubungan dengan pemilu di Indonesia, sehingga mereka akan merasa lebih nyaman jika berada di media sosial yang lebih independen dan relative sedikit berkaitan dengan iklan pemilu. Oleh karena itu merupakan celah bagi pemasar untuk tetap berkomunikasi dengan para aundiensenya.

Kemudian isu digital pada marketing global masih diwarnai oleh mobile dan sosial. Hingga saat ini sektor teknologi mobile dan juga digital masih menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Penomena tersebut turut mengubah perilaku konsumen pada tahun 2014 mendatang yang masih tetap pada isu digital dimana penerapan digital marketing akan mendapatkan porsi yang semakin besar.

Mendekatkan perusahaan dengan para konsumennya tentu sangat penting untuk dilakukan dalam merintis sebuah usaha. Dan dengan media sosial dan online sup kembang waru berupaya untuk mendekatkan diri menjalin relationship dengan konsumennya dan juga untuk membangun awareness di benak konsumen.

Meskipun sup kembang waru belum memiliki anggaran yang cukup dalam melakukan komunikasi pemasaran dengan menggunkan media konvensional ataupun menggunakan website, akan tetapi karena kemajuan teknologi yang sangat pesat menjadikan beberapa alternatif disuguhkan dalam melakukan komunikasi pemasaran dengan anggaran sedikit-dikitnya. Hal tersebut dapat diambil sebagai pilihan awal sup kembang waru untuk melakukan pemasaranya dengan menggunakan media sosial yang sangat popular digunakan oleh kalangan muda khususnya yaitu facebook dan juga twitter.

Dengan mengunakan kedua media sosial tersebut maka akan dapat diukur seberapa banyak segmentasi yang dapat dijangkau oleh sup kembang waru untuk pemasarannya. Dan juga dapat menggunakan website gratis berbasis blogspot.com, laman tersebut dapat digunakan dengan maksimal untuk mendekatkan sup kembang waru kepada konsumennya untuk membangun awareness pada tahap awal.

Dalam satu tahun dirasa tidak hanya dicukupkan melakukan komunikasi melalui media sosial, dan dibutuhkan beberapa alternatif media untuk menunjang proses pemasaran. Salah satunya ialah dengan brand activity dimana dengan media ini sup kembang waru dapat berinteraksi langsung dengan konsumennya menggunakan cara pelatihan masak ataupun pembuatan kue yang di adakan sekali dalam setauhn kurang lebihnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun