Lagi-lagi masih membahas tentang beragam keunikan di Jogjakarta ini. Memang benar-benar istimewa pokoknya.Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul tidak kalah menariknya dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), salah satunya adalah Curuk Sri Gethuk, tapi masyarakat menyebutnya Air Terjun Slempret. Air Terjun yang memiliki tebing indah ini letaknya berada di Padukuhan Menggoran, Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul.Air Terjun Slempret yang tak jauh dari lokasi wisata Gua Rancang Kencono ini memiliki keindahan tebingnya dengan ketinggian sampai dengan 50 meter dengan suasana yang sangat romantis.
[caption id="attachment_215015" align="aligncenter" width="600" caption="Curuk Sri Gethuk"][/caption]
Air Terjun Sri Gethuk atau dengan nama lain Air Terjun Slempret. Curuk itu sendiri merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia adalah Air terjun ini memiliki keunikan tersendiri karena bercabang pada dua celah tebing dan muncul dari sela-sela tebingyang gersang. Curuk ini juga menawarkan pemandangan yang indah dengan sekeliling masih ada pohon yang cukup rindang. Curuk ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dan berada tepat di tepiSungai Oyo. Ada tiga sumber mata air yang menyembur di sekitar air terjun Sri Gethuk, yaitu mata air Dung Poh, Ngandong dan Ngumbul.Air yang mengalir dari tebing yang tinggi ini jatuh ke hamparan sungai Oyo dengan keindahan yang eksotis yang diwarnai dengan gemericik suara air ditambah hiasan daun nyiur yang melambai.
[caption id="attachment_215020" align="aligncenter" width="1200" caption="pesona Curuk Sri Gethuk"]
Masyarakat menyebut lokasi ini sebagai Air Terjun Slempret, karena menurut legenda nama slempret berasal dari kata slompret yang merupakan alat musik tiup. Konon cerita masyarakat yang beredar, lokasi tersebut merupakan tempat atau pusatnya para jin atau makhluk halus yang dipimpin oleh Jin Anggo Menduro. Jin Anggo Menduro ini adalah jin yang sangat menyukai akan kesenian yang dibuktikan dengan suara bebunyian semacam drum band dan suara terompet atau disebut dengan bahasa jawa pandulon. Suara bebunyian ini terdengar di saat-saat tertentu di lokasi Padukuhan Menggoran yang berasal dari lokasi air terjun, namun jika didekati suara tersebut akan hilang. Suara bebunyian yang mendominasi adalah suara selompret hingga akhirnya masyarakat menamakan air terjun ini adalah Air Terjun Slempret, meski namanya Air Terjun Sri Gethuk.
[caption id="attachment_215021" align="aligncenter" width="600" caption="dok. pribadi"]
Untuk menuju wisata curuk ini, pegunjung dapatberjalan melewati setapakpematang sawah sambil berpetualang dengan panorama nuansa pedesaan sejauh kurang lebih 450 meter yang menuruni sebanyak 96 anak tangga yang masih berbatu dan tanah becek. Fasilitas sarana dan prasarana di kawasan ini memang belum memadai terlebih sarana jalan yang masih berbatu dan naik turun. Jika tidak ingin jalan kaki, di daerah dekat Goa Rancang disediakan angkutan yang akan membawa Anda ke wisata Air Terjun Slempret, namun kendaraan roda empat ini hanya ada setiap hari minggu saja.Sementara untuk bisa sampai ke lokasi air terjun,Anda bisa menyewa perahu gethek atau perahu tradisional dari bambu yang sudah dilengkapi dengan kincir air. Per orang dikenakan biaya Rp 3.000,00 pulang pergi. Untuk perahu karet memang tersedia dan baru ada satu unit milik Tim SAR yang sewaktu-waktu digunakan dalam kondisi yang penting.
[caption id="attachment_215022" align="aligncenter" width="1600" caption="sungai Oyo"]
Kawasan wisata Air Terjun Slempret ini memang masih tergolong baru. Fasilitas pendukung di kawasan wisata air terjun ini pun baru hanya ada perahu gethek yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat yang menghabiskan dana Rp 6,5 Juta. Harapannya kawasan wisata air terjun ini bisa menjadi obyek wisata unggulan kabupaten Gunungkidul dan semua komponen dapat membantu untuk mempromosikan potensi wisata ini. Sebelum mencapaiCuruk Sri Gethuk,pengunjung disarankan untuk menempuh rute lengkap dari yang pertama yaitu Goa Rancang Kencana. Dari goa ini, pengunjung bisa berjalan menuju air terjun atau bisa diantarkan dengan fasilitas kendaraan pick up atau bak oleh pengelola tempat wisata hingga di tepi Sungai Oyo.
Sepanjang rute menuju ‘Slempret’, pengunjung akan dibawa melintasi jalanan berbatu terjal dengan tikungan yang cukup menguji keberanian kita. Dalam waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan kendaraan pick up, pengunjung akan sampai di sebuah tempat singgah yang menyediakan makanan dan minuman serta sebuah kolam tempat memancing ikan.Dari tempat tersebut, pengunjung baru bisa mencapai Curuk Sri Gethuk dengan menuruni rute persawahan yang terjal. Kemudian melanjutkan dengan perjalanan dari tepi sungai Oyo menuju air terjun yang berjarak tak lebih dari sepuluh menit dengan menggunakan perahu karet atau dengan menggunakan perahu gethek.
[caption id="attachment_215023" align="aligncenter" width="600" caption="potensi wisata Curuk Sri Gethuk"]
Mengingat pontensinya yang luar biasa, Sri Gethuk sedang dan akan dikembangkan sebagai tempat wisata terpadu yang meliputi Goa Rancang Kencana, Curuk Sri Gethuk, bumi perkemahan, situs purbakala, dan pemacingan dalam satu area di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul itu.Seperti tempat-tempat wisata pada umumnya, air terjun Sri Gethuk atau Slempret juga menyimpan kisah mistis hingga masyarakat setempat menyebutnya slempret, yang berasal dari kata slompret.Gunung Kidul memang mempunyai alam yang luar biasa. Daerah yang terkenal dengan daerah cukup kering ini ternyata menyimpankeindahan air terjun yang luar biasa. Salah satunya adalah Curuk Srigethuk.Curuk ini merupakan salah satu wisata alam yang ada di Desa Bleberan. Desa Bleberan sendiri saat ini sudah merupakan Desa Wisata yang menawarkanpotensi wisata sejarah dan alam.
sumber gambar: dok. pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H