Adanya perbedaan ( ikhtilaf ) di antara kita, harus diterima sebagai kenyataan yang selama-lamanya tidak akan bisa dihapus. Maka perlu i'tilaf ( serasi, harmoni ) berwujud pola hubungan antara sesama pemeluk di atas kerangka pandangan yang penuh pengertian dan tenggang-menenggang.
Al-Qur'an sendiri mengisyaratkan sebagai berikut,
" Dan janganlah kamu termasuk yang Musrik, yang terdiri dari orang-orang yang memecah belah agama mereka, kemudian mereka menjadi berkelompok-kelompok, setiap kelompok membanggakan apa yang ada pada diri mereka "
Ar-Rum : 32
" Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia akan menjadikan kamu satu umat ( saja ), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan "
An-Nahl : 93
Post : Okta Aditya :-)
Sumber blog pribadi : oktaaditya.wapsite.me
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H