Narkoba adalah zat obatik yang bisa di sebut juga dengan Narkotika yang dapat membuat pengguna atau orang yang mengosumsinya menjadi kecanduan.
Narkoba memiliki struktur kimia contohnya kokain, ganja, dan morfin. Psikotropikanya ampetamin, ekstasi, dan mentamin, dan zat adiktif seperti nikotin (C10H14N2) , alkohol (C2H5OH), dan kafein (C₈H₁₀N₄O₂).
Narkoba sering kita jumpai di medis di mana digunakan untuk membius pasien sehingga tidak membuat pasien merasa kesakitan dan nyeri. Efek lain dari Narkoba antara lain dapat membuat orang yang menggunakannya menjadi lebih merasa tenang dan ingin tidur.
Pada saat ini Indonesia genting dengan isu darurat narkoba yang di sebabkan meningkatnya penggunaan narkoba setiap tahunnya. Banyak yang menggunakan narkoba untuk keperluan sendiri. Penggunaan narkoba tidak hanya dari orang dewasa namun dari remaja, bahkan anak – anak sekalipun.
Data terbaru meningkatnya penggunaan Narkoba tahun 2022 dari Pusat Penelitian, Data, Informasi Badan Narkotika Nasional (Puslitdatin BNN) dijelaskan bahwa pada tahun 2021 peningkatan angka Prevalensi penyalahgunaan Narkoba yaitu 1,80% menjadi 1,95%.
Di mana terdata jumlah pemakai Narkoba sebesar 3.662.646 jiwa dari 187.513.456 jiwa jumlah penduduk Indonesia rentang usia 15-64 tahun yang potensial sebagai pengguna Narkoba.
Faktor kurangnya pengetahuan, keluarga, dan orang sekitar juga menjadi sebab hingga pada saat ini penggunaan narkoba terus meningkat.
- Kurangnya Pengetahuan
Peredaran Narkoba saat ini sangat meresahkan, kurangnya pengetahuan mengenai Narkoba juga menjadi faktor, karena kurangnya pengetahuan membuat terpengaruhnya keinginan untuk mencoba narkoba yang di mana berujung pada kecanduan itu sebabkan karna ada senyawa Morfin Secara kimia, morfin adalah sekelompok alkaloid yang termasuk derivat fenantren yaitu salah satu senyawa narkotika, yang memiliki kandungan utama opium atau candu yang di dapatkan dari tumbuhan Papaver Somniferum.
- Faktor Keluarga (Orang Tua)
Keluarga yang tergolong kurang harmonis atau lemahnya hubungan dalam keluarga juga dapat memicu penggunaan narkoba pada remaja, ini membuat anak merasa tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
Banyak anak menggantungkan diri kepada orang lain yang dianggapnya bisa memberikan kasih sayang sehingga anak pergi dari rumah guna melampiaskan kekesalan sehingga merasa frustasi tanpa tujuan hidup sehingga menjadikan narkoba sebagai pelarian. Keluarga sangat berperan penting bagi kalangan anak – anak dan remaja, bahkan dewasa sekalipun. Oleh karena itu, di harapkan agar orang tua dapat mengerti bahwa mereka memiliki peran penting bagi remaja
- Pengaruh dari Orang Sekitar
Perilaku penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh, pada remaja berkaitan antara remaja dengan lingkungannya tetapi tidak hanya remaja bahkan dewasa sekalipun. Seseorang menggunakan narkoba disebabkan karena banyaknya teman yang menggunakan narkoba, karna rasa keinginan untuk mencoba dan merasakan bagaimana rasanya mengonsumsi narkoba.
Beragam upaya sudah dilakukan untuk mengatasi persoalan Narkoba. Baik melalui kampanye anti Narkoba, sosialisasi, pemberdayaan masyarakat, maupun penegakan hukum bagi para pelaku penyelundup dan pengedar Narkoba. Tetapi, itu tidak mepengaruhi pengguna sekalipun. Bahkan hingga saat ini pengguna narkoba justru terus-menerus meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H