Mohon tunggu...
Okta Ainur Rifah
Okta Ainur Rifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan dan Mobilitas Sosial

15 Desember 2021   09:05 Diperbarui: 15 Desember 2021   09:13 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian pendidikan

Pendidikan bisa diartikan menjadi bisnis sadar & bersiklus untuk mewujudkan suasana belajar & proses pembelajaran agar siswa dapat aktif berbagi potensidirinya membuat kekuatan spiritual diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diharapkan dirinya & rakyat. Pendidikan bisa juga dimaknai sebagi sebuah pematangan & pendewasaan rakyat menggunakan metode-metode tertentu, sebagai hasil memperoleh pengetahuan, pemahaman, & cara bertingkah laris yg sinkron menggunakan kebutuhan, yg bisa membuat asal daya insan (SDM) yg unggul. 

B. Pendidikan Formal

Pendidikan formal memiliki peraturan yang tegas & mengikat, dan kurikulum yang sudah didesain untuk melakukan perubahan yang diubahsuaikan menggunakan perkembangan jaman. Tiap-tiap jenjang dalam pendidikan formal sangat berkaitan, karena murid nir bisa melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi jika nir jenjang yang lebih tinggi sebelumnya.

C. Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal merupakan penyelenggaraan pendidikan di luar sekolah, atau yg berada di lingkungan rakyat, misalnya kursus, forum bimbingan belajar, & balai latihan kerja.

D. Pendidikan In Formal

Pendidikan informal merupakan pendidikan yg dilakukan pada lingkup keluarga, misalnya yg dijelaskan pada UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat (13) yg menyatakan bahwa pendidikan informal merupakan jalur pendidikan famili & lingkungan.

E. Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial merupakan sebuah gerakan warga pada aktivitas menuju perubahan yang lebih baik. 

F. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Terdapat 2 macam gerak sosial, yaitu gerak sosial horizontal & gerak sosial vertikal.

-Mobilitas Horizontal adalah individu atau obyek-obyek sosial lainnya berdasarkan suatu gerombolan sosial ke gerombolan sosial lainnya yg sederajat.

-Mobilitas  Vertikal  adalah perpindahan orang menurut golongan sosial lain yang lebih tinggi atau lebih/turun-naik pada rakyat yang tidak sinkron menggunakan sebelumnya

G. Cara Untuk Melakukan Mobilitas Sosial

1). Perubahan baku hayati; Kenaikan penghasilan nir menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu baku hayati yang lebih tinggi yang akan menghipnotis peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan & prestasinya diberikan sebagai promosi sebagai Manajer, sebagai peningkatan tingkat pendapatannya.

2). Perubahan loka tinggal; Untuk menaikkan status sosial, seorang bisa berpindah loka tinggal berdasarkan loka tinggal yang usang ke loka tinggal yang baru atau menggunakan cara merekonstruksi loka tinggal yang usang sebagai lebih megah, indah, & glamor.

3). perubahan tingkah laris; Untuk menerima status sosial yg tinggi, orang berusaha mempertinggi status sosialnya & mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku laris kelas yg lebih tinggi.

H. Dampak positif Mobilitas Sosial :

-Mendorong Kemajuan Seseorang

-Mempercepat Perubahan Sosial

-Peningkatan Integrasi Sosial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun