Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersungkur dalam Dekap Kufur

6 Februari 2023   10:31 Diperbarui: 6 Februari 2023   10:33 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Okta Chandra RK 

Tersungkur dalam Dekap Kufur

Pikiran ini melayang menembus awan

Menyeruak diantara ribuan bintang

Menggema di angkasa memohon pertolongan

Uluran tangan dari sang pemberi kehidupan

Terusngkur aku dalam Kufur

Baca juga: Takdir

Kufur nikmat dari Sang Pemberi umur

Ampunilah aku ya Allah

Baca juga: Warkop Pelipur Lara

Kujalani hari dengan Bismillah

Langit terang tampak gelap

Jalan lebar terasa sempit

Pikiran ini seperti terhimpit

Terjepit kondisi yang menjepit

Ingin berlari, kaki ini lunglai

Ingin berontak tapi malah tersentak

Terduduk diam tak bisa bergerak

Terjerat tali samar mengikat akar

Bangkit pun berat

Tangispun sudah berkarat

Teriakan ini tak lagi terdengar

Suara ini terpendam dalam dasar

Pasrah ku padaNya

Segala daya dan upaya

Terjerat sekuat tenaga

Berharap muncul keajaiban tak terduga

Allah maha baik

takdirMu selalu yang terbaik

Manusia hanya bisa berupaya

Hasilnya kita serahkan padaNya

Lempu kecil terpancar di dinding

Memancarkan cahaya redup menerangi sekeliling

Hati ini dipenuhi kelam yang tersuling

Mengaharapkan cahaya itu masuk ke sanubari

Memecahkan pusing dan menghapus pening

Ya Allah..

Tolonglah hambaMu yang tersasar ini

Bimbinglah selalu jalan ini

Terangilah setiap langkah ini

Berikanlah keajaiban kepada kami

Angkatlah kami dari tersungkur

Jauhkanlah kami dari kufur

Jadikan lah kami insan yang selalu bersyukur

Memunajatkan diri padaMu Sang Pemberi Umur 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun