Bertemu sahabat sepemikiran
Anak itu duduk sendiri di sudut ruang ini. Di barisan depan anak-anak lain duduk berdekatan. Ku hampiri anak itu, ku perkenalkan diri
"Hai, boleh aku duduk disini? Tanyaku
"Boleh silahkan." Jawabnya
"Namaku Okta, namamu siapa?" Tanyaku kemudian
"Namaku Adryan, panggil aja Ryan". Jawabnya
Kami pun saling berjabat tangan dan mulai mengobrol bersama. Ternyata Adryan adalah teman SD Imam, imam lah yang mengajakku ikut ekstrakurikuler ini.
Ya, kami berkumpul disini untuk pertemuan pertama dengan para senior dan pengurus ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Aku dan imam satu kelas, kelas 1D. Kami semua adalah siswa baru di SMP ini. Dan pada hari ini kita di data untuk kegiatan ekstrakurikuler. Dan akhirnya ku putuskan memilih ekstrakurikuler yang sama dengan Imam, teman sebangku ku.
Saat pertama kali memasuki ruangan ini, pandanganku tertuju pada seorang anak yang duduk sendiri di sudut ruangan. Aku dan imam menghampiri. Kita memilih kursi didekatnya, dan aku meminta izin duduk di sebelahnya.
Ryan begitu pendiam, bahkan lebih pendiam dari aku. Aku pun bila belum begitu mengenal, akan lebih banyak diam tanpa banyak bicara bila tidak di tanya. Nah, Ryan lebih parah dariku ternyata. Hahaha.. kita cocok ternyata.
Sambil menunggu kakak kelas menyiapkan acara pertemuan, kami pun mengobrol. Ternyata Ryan lulusan SD Kartini, satu sekolah dengan Imam. Sedangkan aku dari SDIT Al Ayaniyah, dan aku satu-satunya lulusan SD itu yg berhasil masuk sekolah ini.
"Rumahmu dmn Yan?" tanyaku
"Seharusnya kita searah nih pulangnya? Kamu kan lulusan SD Kartini!" Lanjut ku
"Rumahku di PAP", katanya
"Aku biasanya naik antar jemput", lanjutnya lagi
"Oh gt.." kataku
Tak lama kegiatan sosialisasi PMR dan penyusunan jadwal latihan pun berlangsung. Kami pun kembali diam dan memperhatikan para senior dalam menyampaikan materi tentang PMR.
Kami bertiga, melenguh.
"Fiuhh"
Imam sibuk mencatat dan aku sibuk mendengarkan karena penasaran. Tapi tak jua aku menuliskan catatan. Sedari dulu aku memang begitu. Sementara Ryan hanya duduk terdiam memandang ke depan.
30 menit kemudian acara pun usai. Dan kita pun kembali ke kelas masing-masing. Aku dan Imam kembali ke kelasku, Ryan pun kembali ke kelasnya tanpa berkata apa-apa.
Hemm..sungguh menarik anak itu. Persis seperti diriku yang juga begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H