Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siang Ini Gelap

26 Oktober 2022   14:38 Diperbarui: 26 Oktober 2022   14:47 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Okta Chandra RK 

Siang ini gelap, tanpa cahaya
Mendung menyelimuti angkasa
Seolah menggambarkan Angkara
Yang perlahan datang menghilangkan bahagia

Terang menghilang berganti gulita
Hawa panas terkikis berubah dingin yang menggila
Cuaca tampak suram mengganti nuansa
Harapan yang terpendam seolah sirna

Tenang hati diselimuti gusar
Siang terik menghilang kesasar
Perjalanan ini penuh sabar
Mengharap keajaiban menjadi pilar

Dentum nuansa mendung menggema
Kilatan cahaya menggambarkan murka
Atas ketidaktahuan diri akan dunia
Membelenggu hati dengan gusar yang tidak sirna

Senyum dan tawa anak-anak nampak bahagia
Gelak tanpa beban dipundak yang dirasa
Belum merasakan dentum kehidupan sebenarnya
Merasakan setiap perjalanan dengan tawa tanpa duka

Mendung laksana selimut tebal di angkasa
Cahayanya temaram mengahantui jiwa
Perjalanan kali ini akan basah dan penuh bahaya
Perlahan dilalui dengan sepenuh rasa

Menghalau gelapnya jalan dan rintik hujan
Melibas genangan dan lobang jalan
Menghindari dengan hati-hati agar perjalanan aman
Menghalau galau yang mengusik yang senantiasa tertahan

Baca juga: Malam Ini Tenang

Siang ku kini gelap
Segelap nuansa hati yang mengharap
Belas kasih dari Sang Maha Pemberi Harap
Cahaya itu pasti hadir melibas gelap

Baca juga: Hakikat Cinta Abadi

Matahari terdiam membungkam
Cahayanya terhalang awan mendung yang kelam
Panasnya menghilang seolah karam
Keperkasaannya harus tunduk pada gelap yang seram

Selalu ada pelangi disetiap hujan
Selalu ada jalan dari tiap kesulitan
Selalu ada kebahagiaan setelah perjuangan
Memetik hasil dari setiap bibit yang kita tanam

Hujan ini mengusir gusar
Menutupi setiap air mata yang menghantar
Titis demi titis tersamar
Oleh percik hujan yang menggelegar

Sidoarjo, 26 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun