Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Tak Diingini

14 Oktober 2022   14:22 Diperbarui: 14 Oktober 2022   14:36 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja yang tak di ingini

Senja hati kian menghitam
Mengajak nurani mengingat kelam
Memohon ampunan dari setiap ruam
Sembuh namun meninggalkan bekas hitam

Jangan lagi lakukan
Setiap jengkal kesalahan
Agar senja memunculkan keindahan
Berganti malam dengan bintang bertaburan

Baca juga: Sesosok Syukur

Debur ombak di pantai mengusik sunyi
Desir angin membius nurani
Menyentuh sekujur diri
Membuat aku mengernyitkan dahi

Siluet hitam pohon kelapa di kejauhan
Mendatangkan nuansa ketakutan
Akan sebuah senja yang tak diinginkan
Mempertanyakan diri bila nanti meninggalkan
Memunculkan bayangan-bayangan kesalahan

Senjaku, tetaplah indah
Menghimpun kebaikan yang menjadi berkah
Menuntun langkah dengan karomah
Menciptakan senja yang indah

Pagi siang dan sore adalah bekal
Untuk meraih senja yang kekal
Jangan sampai kita tercekal
Mengabaikan senja yang indah sesuai amal

Baca juga: Muhasabah Pagi

Hakikat senja cermin bagi manusia
Agar tidak semakin terlena oleh nuansa
Pagi siang sore akhirnya akan binasa
Digantikan oleh senja yang meraja

Baca juga: Meresapi Sepi

Bangkitlah wahai kau nurani
Janganlah terus mengkhianati
Berserah diri setulus hati
Demi senja yang diingini

Malam pasti kan tiba
Janganlah terlena
Pagi akan segera sirna
Siang hanyalah sementara
Sore pun tak akan lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun