Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setitik Rintik

1 Oktober 2022   07:13 Diperbarui: 1 Oktober 2022   07:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setitik kecil menitik
Membasahi tanah dengan rintik
Menguap menghilang oleh terik
Mendinginkan panas hati walau sedetik

Setitik kecil kian keras menitik
Menghujam bumi dengan rintik seperti batik
Tanah retak tak pelak terbasahi dengan apik
Menghilangkan hawa panas yang pelik mencekik

Dengarkan baik-baik setiap melodi rintik
Rasakan irama merdu dari sang khalik
Melebur syahdu dalam kalbu menghalau segala pelik
Menentramkan jiwa yang sedari tadi berisik

Hujan sesaat mampu menghadirkan hangat
Menebarkan aroma tanah yang menyengat
Mendendangkan penat yang hilang sesaat
Menghadirkan nuansa yang khidmat

Sinyal dari Tuhan nampak dengan hangat
Kemarau panjang akan segera lewat
Pertanda bahwa setiap kesulitan akan diangkat
Tergantikan oleh keberkahan yang khidmat

Memberi jawaban bagi insan yang bersabar
Menggantikan ketabahan dengan bunga yang mekar
Meringankan setiap kesulitan yang mengakar
Meremukkan segala kehampaan yang membakar

Hakikat hujan menyadarkan setiap insan
Selalu ada keteduhan setelah kegaduhan
Selalu ada kemudahan dibalik kesulitan
Selalu ada buah dari setiap kesabaran

Rintik-rintik hujan memberi sejuk
Menghalau terik dengan keajaiban yang apik
Memberi jawaban dari setiap pelik
Meskipun terkadang menggelitik

Okta Chandra RK

Orang yang belajar dari rintik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun