Hidup ini hanya sementara
Mungkin bisa dibilang sekedip mata
Sekilas saja tapi amat berharga
Untuk bekal masuk surga atau malah neraka
Neraka bukan tujuan
Tapi banyak hal bertentangan dilakukan
Lalu apakah surga diberikan
Apa sih yang menjadi tujuan?
Harta bisa memenuhi semua kebutuhan
Tapi harta tak menjamin kebahagiaan
Harta memang bisa menjamin pengobatan
Tapi harta tak bisa menjamin kesembuhan
Apalagi yang kita harapkan?
Tahta bisa menjamin kecukupan
Tapi tetap tak bisa menjamin kesehatan
Apalagi kebahagiaan
Apa pula yang menjadi acuan?
Pandangan orang yang tak bertuan?
Harta bisa menjamin menang atau kalah
Tapi apa bisa menghilangkan resah?
Banyak harta tak berarti tak gelisah
Apalagi cara meraihnya menggasak orang susah
Apa itu tidak salah?
Banyak tahta digunakan untuk meraih harta
Banyak harta digunakan untuk mendapatkan tahta
Apakah bisa menimbulkan bangga?
Bangga hanya sebatas bangga memenuhi raga
Tak akan bisa memenuhi rongga jiwa
Menjamin harta dengan berbagai cara
Sudah tentu menimbulkan bangga
Bangga akan harta dan tahta
Tapi seharusnya itu bukan segalanya
Apalah daya, itulah realita
Didekati karena harta
Disukai karena tahta
Ditinggalkan saat tak punya apa-apa
Katanya harta bukan ukuran
Yang penting keikhlasan mengupayakan
Tapi kenyataan tidak demikian
Tak berharta adalah hal memalukan
Tak bertahta tak akan kelihatan
Entah bagaimana seorang insan bisa melihat hanya dari harta
Merasa bangga dengan tahta
Merasa senang dimenangkan oleh harta
Meninggalkan orang-orang yang biasa-biasa saja
Ah biarlah begitu
Merubah pun tak mampu
Mengikuti itu aku tak mau
Merasai itu sungguh aku malu
Tak memunculkan setitik banggapun di kalbu
Menjauhi hal itu sekuat hati
Mengingat kembali sesak diri
Sebagai cermin evaluasi dari tindakan diri
Agar tidak bangga dengan ilusi duniawi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H