Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu dan Pagi

21 September 2022   09:21 Diperbarui: 21 September 2022   09:26 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis anak cantik memecah panik
Sedari tadi meringik
Jeritnya semakin memekik
Entah apa gerangan yang mengusik

Dari dapur seorang ibu lari berhambur
Menjumpai si kecil dan menghibur
Dengan lembut menggondangnya memberi rasa akur
Tangis pun mulai luntur

Si ibu menggendong anak itu sambil bertafakur
Angannya mulai melantur
Memikirkan persiapan pagi yang belum teratur
Sedari tadi belumlah selesai urusan dapur

Si anak tertua pun terbangun
Memulai pagi dengan anggun
Memasuki kamar mandi dan memulai irama mandi yang mengalun
Meringankan pekerjaan ibu yang bejibun

Pagi itu sungguh sibuk
Menghadapi si kecil yang merajuk
Menyiapkan bekal dan pekerjaan lain yang menumpuk
Satu demi satu diselesaikan dengan sejuk

Ketakjuban ayah pada sang istri
Menggerakkan hati dan naluri
Mengerjakan pekerjaan yang masih mengantri
Membantu sang istri menyejukkan hati

Anak tertua sudah siap dengan seragamnya
Senyum hangat terpancar di wajahnya
Dengan bangga bersiap melakoni tugasnya
Berangkat ke sekolah diiringi tawa

Setiap pagi hal baik terjadi
Segala hal tak terduga berhasil dilalui
Menjadikan mental dan hati sekuat besi
Menyikapi segala persoalan dengan sunyi

Baca juga: Aku Orang Baru

Saat semua sudah berangkat
Pekerjaan ibu sudah terangkat
Kini waktunya untuk istirahat
Menghilangkan penat yang sesaat

Bahagia hati menjalani
Dengan anak-anak hebat yang membersamai
Memberikan kebahagiaan yang hakiki
Melukiskan senyum setulus hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun