Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seraut Wajah

19 September 2022   09:59 Diperbarui: 19 September 2022   10:18 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : Okta Chandra RK didesain dengan canva

Seraut wajah

Seraut wajah duduk bersandar

Menatap nanar keluar

Angannya memancar dengan liar

Memikirkan hal-hal diluar nalar

Merenungi setiap denting waktu yg telah berlalu

Membayangkan setiap tapak langkah yang lalu

Baca juga: Puisi Niat

Memohon ampun atas khilaf yang telah berlaku

Merencanakan masa depan yang dituju

Seraut wajah duduk termangu dan bertopang dagu

Menghayati peran menuansakan sendu

Apa saja yang berlalu?

Kenapa bisa begitu?

Takdirnya harus begitu

Dia memikirkan hal itu

Kepergian bukan hanya kehilangan

Kepergian merupakan gambaran

Bagaimana nanti bila kita meninggalkan

Apakah bisa sesuai harapan?

Seraut wajah menggambarkan rasa syukur

Atas segala cerita yang telah diatur

Menghayati gejolak jiwa yang harus akur

Kita tak usah ikut-ikutan mengatur

Semuanya harus sesuai prosedur

Seraut wajah bangkit berdiri

Meninggalkan kursi tempat menyandarkan diri

Mengambil keputusan yang sedari tadi dipikiri

Menapaki jalan yang sudah diputusi

Seraut wajah pun berlalu

Hari demi hari akan dituju dengan cara baru

Tak lagi memikirkan nuansa yang mengharu biru

Dengan tegas berjalan menghilangkan halu

Seraut wajah optimis

Hidup memang bengis namun jangan sampai terkikis

Memikirkan cara untuk menangkis dengan realistis

Berpasrah pada garis yang sudah ditulis

Menjadikan setiap tapak begitu puitis

Seraut wajah gambaran jiwa

Jiwa bergelora yang membara

Menghilangkan duka lara

Menanti hari-hari yang penuh warna

Seraut wajah

Sidoarjo, 19 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun