Mohon tunggu...
Okshadni
Okshadni Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

hi! i'm melancholic person and i like something sweet:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Suriah di Timur Tengah

5 Desember 2024   21:31 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:  https://images.app.goo.gl/9Au745ePisHGv8ir8

Salah satu konflik paling rumit dan mengerikan di abad ke-21 adalah konflik Suriah. Konflik ini, yang bermula sebagai bagian dari Arab Spring pada tahun 2011, berkembang menjadi perang saudara yang melibatkan berbagai pihak di dalam negeri, regional, dan internasional. Krisis Suriah tidak hanya menyebabkan banyak korban jiwa, tetapi juga telah mengubah cara geopolitik Timur Tengah berjalan. Krisis Suriah bermula dari demonstrasi damai yang dilakukan oleh rakyat pada tahun 2011 yang menuntut penghormatan terhadap hak asasi manusia, reformasi politik, dan pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad. Pemerintah menanggapi protes ini dengan kejam, yang mengarah pada konflik yang berakhir dalam perang saudara. Banyak pihak di dalam negeri berpartisipasi dalam konflik Suriah, seperti pemerintah Assad, oposisi moderat, kelompok Islam radikal seperti ISIS, dan milisi Kurdi. Karena fragmentasi ini, upaya penyelesaian konflik menjadi lebih sulit dan kekosongan kekuasaan muncul di berbagai wilayah.    Meskipun konflik ini pada awalnya bersifat politik, dinamika sektarian (Sunni-Syiah), etnis (Kurdi-Arab), dan kepentingan atas sumber daya strategis seperti minyak dan air memperumit situasi. 

DIMENSI POLITIK

1. persaingan regional 

Krisis Suriah adalah contoh konflik geopolitik antara Iran dan Arab Saudi. Iran mendukung Assad melalui dukungan militer dan ekonomi, sementara Arab Saudi mendukung oposisi untuk melemahkan kekuatan Iran di wilayah tersebut.    Turki berada di Suriah karena kepentingan strategisnya untuk mencegah munculnya negara Kurdi yang dapat memicu separatisme di wilayahnya. Turki memulai operasi militer di utara Suriah untuk menghentikan milisi Kurdi seperti YPG, yang dianggap memiliki hubungan dengan PKK.

2. keterlibatan global 

Rusia adalah sekutu utama Assad dan memberikan dukungan militer yang besar, termasuk serangan udara yang mengubah jalan konflik. Selain itu, tujuan dari kehadiran Rusia di Suriah adalah untuk mempertahankan pangkalan militernya di Tartus, yang memiliki akses strategis ke Laut Mediterania. Amerika Serikat awalnya mendukung kelompok oposisi moderat, tetapi kemudian berkonsentrasi pada perang melawan ISIS. Kehadiran militer AS di Suriah utara juga bertujuan untuk mendukung sekutunya, Kurdi, meskipun ini menimbulkan ketegangan dengan Turki. 

3. peran ISIS

ISIS muncul di tengah kekacauan Suriah, menambah dimensi baru pada konflik karena mereka memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk merebut wilayah penting di Suriah dan Irak, menimbulkan ancaman keamanan global. Untuk menghancurkan ISIS, koalisi internasional yang dipimpin oleh AS, Rusia, dan negara-negara lain bekerja sama. 

4. pengungsi dan krisis kemanusiaan

Lebih dari 13 juta orang telah melarikan diri dari konflik Suriah, baik di dalam negeri maupun ke negara-negara tetangga seperti Turki, Lebanon, dan Yordania. Pengungsi ini juga menyebabkan krisis politik di Eropa, terutama setelah sejumlah besar migran mencoba masuk ke Uni Eropa. 

Dampak Krisis Suriah

Lebih dari 500.000 orang telah tewas dalam konflik ini, dan jutaan lainnya telah kehilangan tempat tinggal mereka. Rakyat Suriah sekarang bergantung pada bantuan internasional karena infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sekolah, dan sistem air telah hancur. Kondisi pengungsi di kamp-kamp di negara tetangga seringkali buruk, dengan akses terbatas ke sekolah, perawatan medis, dan kesempatan kerja. Instabilitas di Timur Tengah diperparah oleh konflik Suriah. Iran dan Arab Saudi semakin bersaing, sementara kelompok militan seperti ISIS menyebar ke banyak negara. Akibat jumlah pengungsi yang besar, masyarakat dan ekonomi negara tetangga seperti Turki, Lebanon, dan Yordania mengalami tekanan. Reputasi Rusia sebagai pemain utama di Timur Tengah diperkuat oleh intervensinya di Suriah. Dengan kemenangan militer, Rusia memperkuat posisinya dalam perundingan geopolitik global dan meningkatkan kekuatan regionalnya. Gelombang pengungsi dari Suriah telah menjadi salah satu bencana migrasi terbesar dalam sejarah abad ini, memicu perdebatan sengit di Eropa tentang kebijakan imigrasi dan solidaritas global. Kelompok politik sayap kanan juga memanfaatkan krisis ini untuk meningkatkan perasaan anti-imigran. Perang di Suriah juga menyebabkan banyak kerusakan lingkungan, seperti polusi air dan udara, kerusakan lahan pertanian, dan kerusakan infrastruktur energi. 

KSIMPULAN 

Salah satu konflik geopolitik dan kemanusiaan paling rumit di abad kedua puluh satu adalah konflik Suriah. Situasi ini dengan cepat berubah menjadi perang saudara yang melibatkan berbagai pihak di dalam dan di luar negara, dimulai dari demonstrasi damai yang menuntut perubahan politik. Keterlibatan negara-negara seperti Rusia, Iran, AS, dan Turki menambah kompleksitas konflik ini, menciptakan dinamika yang sulit diprediksi. Konflik ini memiliki konsekuensi yang luas, termasuk ratusan ribu kematian, jutaan pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan kerusakan infrastruktur yang parah. Instabilitas regional, serta masalah sosial-ekonomi, muncul sebagai akibat dari krisis ini di negara-negara tetangga dan di Eropa. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan melalui perundingan internasional untuk mencapai perdamaian, konflik kepentingan antara pihak-pihak yang terlibat sering kali menghalangi hasilnya. Dibutuhkan komitmen jangka panjang dari komunitas internasional untuk mendukung proses perdamaian, menyediakan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, dan memfasilitasi rekonstruksi setelah konflik jika kita ingin mengakhiri penderitaan rakyat Suriah dan menciptakan stabilitas di kawasan. Masa depan Suriah yang lebih baik hanya dapat dicapai melalui pendekatan yang komprehensif dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun