Mohon tunggu...
oksabillah batrisyia
oksabillah batrisyia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hola!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

"Iwak Pe Asap" Usaha Turun-temurun Sumberberas Yang Tetap Eksis Sejak 20 Tahun HIngga Saat Ini

1 Februari 2025   19:08 Diperbarui: 1 Februari 2025   19:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyuwangi, yang terkenal dengan julukan "The Sunrise of Java," memiliki banyak desa dengan potensi luar biasa, salah satunya adalah Desa Sumberberas yang terletak di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Desa Sumberberas merupakan salah satu desa yang memiliki kekayaan alam, budaya, dan potensi ekonomi yang menjanjikan. Desa Sumberberas terletak di wilayah selatan Banyuwangi, sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Lokasinya yang strategis membuat desa ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi. Desa ini juga dekat dengan Pelabuhan Muncar, salah satu pusat perikanan terbesar di Indonesia, yang memberikan dampak positif pada aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

Kehidupan masyarakat Desa Sumberberas masih kental dengan nilai-nilai tradisional. Dimana gotong-royong menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari warga. Selain itu, budaya lokal seperti tradisi 'selametan', seni musik angklung, dan pertunjukan tradisional lain sering diadakan pada momen-momen tertentu, seperti upacara adat atau perayaan hari besar.

Mayoritas penduduk Desa Sumberberas bekerja di sektor pertanian, perdagangan, dan juga  perikanan. Desa Sumberberas, dengan letaknya yang berada di daerah pesisir, dikenal sebagai salah satu wilayah dengan potensi perikanan yang besar, mulai dari perdagangan ikan laut segar hingga olahan ikan salah satunya ikan asap. Salah satu usaha yang menonjol di desa ini adalah UMKM home industry pengasapan ikan pari atau 'Iwak Pe'. Usaha ini tidak hanya menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian masyarakat tetapi juga menjadi bagian dari identitas kuliner khas desa Sumberberas. Dengan cita rasa yang unik dan kualitas pengolahan yang tradisional namun terjaga, produk ikan asap dari Desa Sumberberas telah menarik perhatian banyak konsumen, baik lokal maupun luar daerah.

Salah satu pusat pengolahan ikan asap yang terkenal di Desa Sumberberas terletak di Dusun Sidomulyo, tepatnya di tujuh rumah yang letaknya berdampingan dengan basis usaha berbentuk home industry. Tujuh rumah yang juga ada dalam satu rukun tetangga tersebut, sama-sama melakukan usaha pengasapan "Iwak Pe" yang salah satunya telah berjalan lebih dari 20 tahun.

Disaat penulis bersama kelompok KKN BBK 5 Universitas Airlangga yang ada di desa Sumberberas melakukan kunjungan UMKM, penulis beserta kawan bertemu dengan Ibu Sundari, salah satu pelaku UMKM home industry pengasapan 'Iwak Pe' yang juga sedang melakukan proses pengolahan di waktu yang sama. Dalam wawancara singkat yang dilakukan oleh penulis, Ibu Sundari bercerita bahwa usaha pengasapan yang ada di rumah beliau merupakan usaha turun temurun yang telah dilakukan sejak kurang lebih 20 tahun yang lalu. 

Ikan Pari atau Iwak Pe yang diolah, diperoleh langsung dari daerah Situbondo dari pengepul lokal yang telah menjadi mitra dari usaha yang dimiliki oleh Ibu Sundari. Selain membeli dari pengepul, beberapa rumah usaha mendapatkan ikan pari langsung dari hasil memancing sendiri. Proses pengolahan ikan pari asap dilakukan setiap hari, dengan jumlah yang bervariasi sesuai dengan musim dan juga jumlah stok ikan pari yang ada di pengepul. Di usaha yang dimiliki oleh Ibu Sundari, dalam sehari dapat menghasilkan kurang lebih 300 hingga 400 tusuk Iwak Pe asap. Sedangkan di musim puasa, dimana puncak produksi ikan pari asap, usaha milik Ibu Sundari dapat menghasilkan hingga 1000 tusuk Iwak Pe asap dalam sehari. Di rumah produksi ini, Ibu Sundari yang juga merupakan pemilik, berperan sebagai pemotong ikan dan juga bertugas merangkai daging ikan pari di tusukan yang terbuat dari bambu, sedangkan Ibu Wiji yang merupakan kakak sepupu dari Ibu Sundari, membantu pada proses pengasapan ikan.

 

Produksi pengolahan Ikan Pari asap dimulai dari proses pemotongan ikan pari utuh dengan rata rata berat 1 hingga 2 kilogram menjadi beberapa potong bagian berbentuk segi panjang. Ikan pari yang telah dipotong dan dicuci bersih, kemudian ditusuk menggunakan tusukan batang bambu yang dibelah menjadi dua. Belahan bambu ini digunakan untuk menjepit potongan daging ikan pari, kemudian ujungnya ditusuk menggunakan pelepah daun pisang yang telah dipotong pendek-pendek sebagai pengikat agar tusukan batang bambu tidak terbuka saat proses pengasapan. 

Sumber. Foto pribadi
Sumber. Foto pribadi

Proses pengasapan inilah yang menjadi kunci dari kualitas bagus Iwak Pe Asap yang dihasilkan oleh usaha milik Ibu Sundari di Desa Sumberberas ini. Proses pengasapan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, dengan serabut kelapa dan bonggol jagung sebagai bahan bakar. Kedua bahan ini dipilih karena serabut kelapa bisa menjaga intensitas api, asap, serta panas yang dihasilkan, sedangkan bonggol jagung dapat memberikan warna kuning alami pada daging pari hasil pengasapan. Ibu Wiji yang mengerjakan proses pengasapan memberikan penjelasan tentang bagaimana cara mengasap ikan yang baik dan benar. Ikan pari yang masih segar diletakkan di atas bumbungan asap, jangan lupa untuk disiram terlebih dahulu dengan air bersih agar abu yang terbang tidak menempel di daging ikan. Dalam sekali pembakaran, Ibu Wiji dapat meletakkan 15 hingga 20 tusuk ikan pari diatas tungku pengasapan. Setiap 5 menit, ikan dibolak-balik agar daging dapat matang merata. Dengan terampil Ibu Wiji membolak balik tusukan hingga daging ikan pari yang telah berubah warna menjadi kecoklatan menandakan daging ikan pari asap telah matang sempurna dan siap diangkat dari tungku.

Sumber. Foto pribadi
Sumber. Foto pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun