Mohon tunggu...
okmi astuti
okmi astuti Mohon Tunggu... Guru - Menulis is habit, menulislah sepanjang hayat

Perempuan dengan tiga anak, yang kesehariannya mengajar dan menjadi ibu rumah tangga. Ingin menjadi penulis tapi belum terbiasa menulis. Saat ini sedang mengikuti kelas belajar bersama Omjay dan rekan-rekan. Semoga bisa menjadi penulis hebat seperti mereka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri Sebuah Senyuman

25 Mei 2024   20:35 Diperbarui: 25 Mei 2024   20:38 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen SMKN 3 Pangkalpinang 

Rona kehidupan, delema setiap insan

Tiada seorangpun mampu menerka nya

Kemarin hitam

Hari ini berubah putih

Besok mungkin warna warni dan akan berubah sesuai kehendakNya

Begitu pun karakter setiap insan yang mewarnai kehidupan

Bahagia, sedih, duka, tawa, bahkan lara datang silih berganti

Mereka yang kuat akan selalu berkuasa

Mereka yang lemah akan tertindas dan hidup dalam kemiskinan

Apakah mereka tersenyum?

Pasti tersenyum.

Yang kuat tersenyum,

menyambut kolega bisnis

Menyambut keuntungan 

dan menyambut sahabat dan rekan kerja yang datang dan pergi

Sementara, yang lemah tersenyum

Memikirkan masa depan keluarga

Memikirkan bagaimana bertahan hidup 

Bersaing dan bertarung dengan keadaan

 Apakah mereka bahagia?

Pasti bahagia dengan cara berbeda.

Tiada satu pun tahu bagaimana mengukur makna bahagia.

Ketika melewati rumah mewah, besar, dan megah

Berprasangka, betapa bahagianya kehidupan mereka

Ketika menatap keluarga berkumpul dan tersenyum di taman

Berkata, alangkah hangatnya hubungan mereka

Sewaktu melihat sepasang kakek nenek saling menggenggam tangan

Langsung berujar, romantisnya mereka

Saat menyusuri jalan,  suami istri bertengkar, anakpun menangis

Pikiran pun berkata, mengapa?

Terdiam, menunduk, dan berpikir

Semua itu semu

bukan menjadi patokan bahagia

Kembali tersenyum dan menggeleng kepala

Bahagia ada karena bersyukur

Senyumlah untuk diri sendiri

Untuk penghargaan dan pencapaian tertinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun