Jumat 24 September 2021 akan  menjadi kenangan terindah bagi kepengurusan dan segenap anggota OSIS SMK Negeri 3 Pangkalpinang. Hari tersebut merupakan hari keberangkatan siswa-siswi ke lokasi LKTDS sekaligus hari Perdana dimana mereka jauh dari rumah demi menempa dan menumbuhkan rasa kepemimpinan dan kerjasama setiap anggota.
Sebelum keberangkatan, mereka diminta berkumpul di sekolah untuk menyiapkan segala keperluan. Menjelang keberangkatan pun, mereka sempat diberikan semacam instruksi dan nasehat terhadap disiplin itu sendiri.
LKTDS diadakan di salah satu pantai yang ada di Bangka Belitung yaitu  pantai Pukan. Lokasi yang dipilih sangat strategis untuk mendirikan tenda/kemah, menginap dan berwisata.
Meskipun saya tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut, saya bisa membayangkan peristiwa-peristiwa penting selama LKTDS. Saya merasakan keseruan acara demi acara yang digelar.
Beberapa tahun yang silam, saya sempat membimbing siswa mengikuti LKTD yang berkolaborasi dengan SMKN 1 Pangkalpinang. Pengalaman selama LKTDS memiliki moment spesial di hati saya yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Di situlah terlihat siswa yang benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan dan kerjasama.
Hari ini kembali diadakan pergelaran yang sama yang bertujuan melatih jiwa kepemimpinan generasi muda. Acara pertama biasanya upacara penyambutan dan sepatah  dua patah kata dari Kepala Sekolah sekaligus membuka acara LKTDS. Berhubung kepala sekolah sedang dinas di luar kota maka untuk acara pembukaan diwakili oleh salah satu guru yang hadir dan terlibat di kepanitiaan.Â
Setelah acara pembukaan, saya tidak bisa membayangkan sepenuhnya susunan acara selama lebih kurang tiga hari. Ketika menulis tulisan ini, saya tidak berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pembina OSIS karena saya mencoba dan mengembangkan imajinasi saya seolah-olah saya berada di sana. Menurut gambaran saya berdasarkan kiriman foto-foto di grup WA sekolah, sholat dilakukan secara berjamaah. Â Makan juga dilakukan secara serentak terlepas mereka menyiapkan sendiri ataupun dipesan. Dua hal tersebut sudah mulai membentuk kedisiplinan diri siswa. Di sini juga dituntuk kerjasama antar sesama sehingga terwujudnya kenyaman bagi semua.
Menghabiskan sore di hari pertama, kemungkinan besar dilakukan game atau semacam pentas gembira untuk menunjukkan minat dan bakat. Di malam hari biasa nya semua anggota dan panitia berkumpul bersama  dalam lingkaran besar dimana di tengah nya dinyalakan api unggun. Acara biasanya dimulai dengan permainan baik individual maupun kelompok untuk meningkatkan rasa saling memahami, saling mengerti, dan saling peduli satu sama lain serta menumbuhkan rasa kekompakan.Â
Dalam acara tersebut juga bisa melahirkan makna kerjasama yang sesungguh nya sehingga tidak ada lagi yang merasa paling hebat, paling kuat, ataupun paling dari teman lainnya. Yang sangat dituntut adalah jiwa kepemimpinan, bertanggung jawab, adil, dan bijaksana. Apapun langkah yang diambil untuk kepentingan bersama.
Tengah malam menjelang dini hari sebelum beristirahat, semua peserta diminta untuk instropeksi diri dan merenungkan perjalanan hidup selama ini, dan mereka pun diminta untuk membuat mimpi ke depannya sehingga setelah LKTDS, mereka mampu terlahir menjadi siswa yang ingin maju demi cita-cita.Â
Pagi hari nya semua harus bangun lebih awal untuk melakukan sholat subuh berjamaah. Setelah sholat subuh berjamaah aktivitas berikutnya adalah senam kesegaran jasmani untuk menyegarkan jasmani dan rohani peserta didik. Selanjutnya beristirahat dan sarapan pagi. Segala aktivitas selama berada di sana dituntut memiliki tingkat kedisiplinan tinggi. Jangan sampai terlambat sehingga mendapatkan ganjaran.
Lihatlah bagaimana panitia mendesain acara agar menarik dan meriah. Salah satu acara yang spetakuler adalah lomba tarik tambang di dalam air. Apa yang yang terjadi dengan mereka ketika mereka saling menarik untuk meraih kemenangan. Saya hanya tersenyum, mereka pasti akan bertarung habis-habisan. Meskipun mereka terjatuh dan terduduk di air, mereka terus berjuang hingga menjadi pemenang.
Untuk mengisi acara lain, biasanya siswa-siswi dibagi perkelompok untuk tes keberanian/uji nyali, kepemimpinan, kedisiplinan dan ketepatan waktu, ketelitian, kecepatan dan kegesitan dalam bekerja sama tanpa melibatkan keegoisan dialah yang paling hebat. Acara ini biasanya dilakukan di malam atau dini hari sesuai dengan rute atau petunjuk yang telah disepakati bersama. Uji nyali ini akan membuat kebahagiaan atau kelucuan bagi penguji karena mereka Memiliki kesempatan menakuti siswa-siswi. Sementara bagi siswa, uji nyali ini menjadi momok kegelisahan dan ketakutan akan hal-hal yang menakutkan. Beruntung jikalau siswa-siswi dikumpulkan bersama teman-teman yang menyukai tantangan, uji ini akan dilalui tanpa beban. Tapi tidak bagi mereka yang benar-benar penakut, dia akan mengandalkan teman lain sehingga dia bisa berlindung. Di sinilah sosok seorang pemimpin diperlukan. Bagaimana dia menyemangati kawan nya agar berani dan terus waspada sehingga bisa menyelesaikan tantangan dengan baik.
Yang jelas banyak pengalaman dan hal-hal baru yang diperoleh selama mengikuti LKTDS. Semarak nya suasana menumbuhkan rasa kekeluargaan. Mereka menyatu menjadi keluarga besar yang memiliki visi dan tujuan yang sama. Semoga kegiatan ini dapat melahirkan sosok-sosok pemimpin yang jujur, baik, tegas, disiplin, dan rendah hati baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat sehingga mereka bisa menjadi figur pemimpin yang dicintai orang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H