Mohon tunggu...
okmi astuti
okmi astuti Mohon Tunggu... Guru - Menulis is habit, menulislah sepanjang hayat

Perempuan dengan tiga anak, yang kesehariannya mengajar dan menjadi ibu rumah tangga. Ingin menjadi penulis tapi belum terbiasa menulis. Saat ini sedang mengikuti kelas belajar bersama Omjay dan rekan-rekan. Semoga bisa menjadi penulis hebat seperti mereka.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jadi Atlet Musiman

4 Agustus 2021   18:43 Diperbarui: 4 Agustus 2021   18:57 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau jadi Atlet  (dokpri)

Olimpiade Tokyo tahun 2021 adalah olimpiade yang paling unik sepanjang pergelaran olimpiade. Semua yang hadir di tiap pertandingan wajib menggunakan masker kecuali pemain inti. 

Peraturan diterapkan untuk menghindari penularan dan penyebaran virus corona. Corona telah berhasil melumpuhkan keakraban dan kedekatan antara satu dengan yang lain.

Uforia olimpiade makin memanas di negara ini semenjak lahirnya emas pertama hasil kerja keras Polly dan Apriani. Perjuangan mereka berdua membuat banyak orang mau menjadi atlet bulu tangkis tapi bukan atlet beneran yang selalu mengasah kemampuan, mereka hanya mau menjadi atlet musiman. 

Mereka berdua berhasil menoreh sejarah baru bagi pemain ganda putri Indonesia. Ini adalah Kali pertama ganda putri masuk final sekaligus membawa mereka ke tempat tertinggi. 

Pencapaian mereka membuat  banyak mata terpukau pada mereka? Tangisan bahagia tercipta ketika bendera merah putih dikibarkan diiringi lagu Indonesia Raya. 

Mereka berhasil mengukir sejarah untuk pertama kali nya. Keberhasilan yang diraih   membuat banyak orang tua menginginkan anak mereka menjadi atlet musiman. 

Atlet musiman adalah keinginan sesaat seseorang untuk menjadi atlit  seperti idola yang mereka banggakan pada saat menonton pergelaran pertandingan olah raga. 

Ketika melihat keberhasilan Polly Apriani, muncul hasrat  ingin menjadi seperti mereka. Keinginan tersebut bersifat sementara. Ketika event selesai maka niat mau jadi atlet pun sirna.

Contoh lain saat menonton pertandingan sepak Bola. Ketika melihat kepiawaian  pemain-pemain hebat beraksi, muncul keinginan  mau jadi atlet Bola. 

Keinginan tersebut muncul saat pergelaran itu saja. Kenyataan nya adalah mereka malas berolah raga. Untuk bergerak saja susah apalagi benar-benar menekuni bidang olahraga tersebut.

jika ditanya pernahkah ingin menjadi Atlet? Keinginan itu pernah ada, tapi tidak pernah dilakoni. Saya sangat suka main catur. Permainan yang membutuhkan strategi, fokus dan konsentrasi. Saya suka bermain dengan siapa saja tapi kemampuan tersebut tidak pernah diasah.

Andai dari kecil orang tua tahu hobi ku, pasti kemampuan tersebut luar biasa. Saya tidak bisa menyalahkan orang tua. Karena keterbatasan pendidikan, penyaluran bakat, dan bimbingan membuat keinginan tersebut terkubur.  Permainan catur hanya  dianggap permainan menghabiskan waktu senggang. 

Tidak ada tips ataupun hal-hal menarik yang bisa disampaikan, saya mengerti permainan catur karena sering menonton abak(bapak) bermain. Mereka sering menghabiskan waktu bermain sambil menonton film yang diputar di TV hitam putih. Saya suka melihat serangan-serangan yang disusun untuk mengalahkan lawan.

Masa itu sudah lama sekali berlalu. Keseringan menonton dan diajak abak bermain serta dijelaskan masing-masing fungsi membuat saya kecanduan bermain. Kemenangan yang diperboleh membuat semangat untuk terus bermain. Jadi Atlet bukanlah keinginan saya tapi hanya hasrat sesaat yang tidak mungkin terpenuhi.

Ketika melihat bapak-bapak bermain catur, ingin rasanya saya bergabung, tapi karena saya sendiri perempuan, saya akan melarikan diri dari hadapan mereka meskipun hati kecil berontak. Bagi perempuan lain mungkin menganggap saya aneh, suka permainan yang dilakoni banyak  pria. Tapi itulah hobi, tidak bisa dihentikan.

Permainan catur sering kami mainkan bersama suami ketika belum memiliki anak hingga lahirnya anak pertama. Ketika kesibukan makin banyak maka hobi tersebut diabaikan. Saya suka mengintip bapak-bapak  bermain. Saya malas mendekat karena banyak nya asap yang dihasilkan mereka sambil berpikir. 

Setiap melihat papan catur, keinginan untuk bermain selalu hadir. Permainan tidak akan menantang jika lawan main tidak mengerti aturan main. Saya tidak mau menjadi atlet karena saya tau lapasitas dan kemampuan saya. Semoga saya masih bisa bermain untuk mengasah otak yang mulai Buntu.

Kalau mau menjadi Atlet, maka berlatihlah terus menerus. Dengan berlatih kemampuan akan meningkat dan terasah. Janganlah mau menjadi atlet musiman, ketika ada event baru menghayal menjadi atlet. Buatlah dunia menoleh pada kita, bukan kita yang menoleh pada dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun