Bohr bahkan akhirnya berani menyimpulkan bahwa gambaran keadaan sistem atom adalah tidak terdefinisi, hanya mengandung probabilitas (peluang-peluang) tertentu, sebelum dilakukan pengukuran. Hal tersebut adalah benar-benar sebuah konsep yang baru, berpijak pada persoalan pengukuran kuantum dan keselarasannya dengan fisika klasik. Tafsiran inilah yang akan dibawa oleh Bohr kepada sebuah konferensi besar para fisikawan paling berpengaruh di dunia. Konferensi tersebut dikenal sebagai Konferensi Solvay.
Konferensi ini menghadirkan pemain-pemain utama teori fisika paling modern dan memusingkan ini, yang diundang khusus untuk menyelesaikan pemahaman terhadap teori kuantum. Generasi mendatang pun akan sangat terpukau oleh peranan yang dimainkan para tokoh besar tersebut pada tahun 1927. Hal yang perlu menjadi catatan adalah belum pernah ada dalam sejarah sains, begitu banyak persoalan diselesaikan segelintir orang dalam tempo yang begitu singkat.
Einstein sebenarnya menginginkan suatu teori yang mampu menjelaskan suatu dengan sendirinya, bukan probabilitas kejadiannya. Pada mulanya Bohr yakin, Einstein bakal menerima tafsirannya karena terkait dengan berbagai percobaan yang telah ada. Namun Bohr harus kecewa karena Einstein justru menyerang tafsiran tersebut yang tidak disukainya.
Neils Bohr menikah pada tahun 1912 dan dikaruniai lima orang anak. Bohr merupakan orang yang paling disenangi di dunia ilmuwan kala itu. Bukan semata-mata karena kejeniusannya, tetapi juga pribadi dan karakter serta rasa kemanusiaannya yang mendalam.
Bohr banyak sekali menerima berbagai penghargaan dan gelar terhormat selama kariernya. Pada tahun 1922 Bohr menerima hadiah Nobel “untuk penelitiannya terhadap struktur atom dan radiasi yang memancar darinya”.
Bohr tutup usia di Kopenhagen pada tanggal 18 November 1962. Di bulan ini, tepatnya tanggal 7 Oktober 2016 diperingati 131 tahun kelahiran Bohr. Gagasan besar dan semangat juangnya masih bisa dirasakan oleh dunia ilmu pengetahuan modern hingga sekarang.
Terima kasih Bohr.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H