Mohon tunggu...
Amadeus Okky Suryono
Amadeus Okky Suryono Mohon Tunggu... -

De Britto Hooligans '06~ Mahasiswa Akuntansi Universitas Atmajaya Yogyakarta '09 yang mencoba menembus batas untuk mencoba hal - hal yang baru..termasuk petualangan menulis... :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

English Olympiad, Pengalaman Pegawai Baru Pembuka Mata...

22 Oktober 2016   23:09 Diperbarui: 25 Oktober 2016   08:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si Pegawai Baru

           5 bulan berlalu semenjak peresmian pengangkatan pegawai pada 1 mei 2016, aku ditempatkan bersama dengan orang – orang hebat di kantor pusat PLN di Jakarta. Aku berada di Divisi Treasury Pengelolaan Kas Konstruksi, dimana pada mulanya aku merasa ruangan tempatku bekerja seperti berlokasi di luar negeri karena banyaknya interaksi dengan orang – orang asing baik dari segi pendanaan maupun konstruksi. Alhasil, dikarenakan urgensi untuk dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris begitu tinggi, divisi kami mengharuskan setiap karyawan untuk mengikuti kursus bahasa inggris setiap rabu dan jumat.

            Pada mulanya, kursus menjadi sarana kami untuk bersosialisasi satu dengan yang lain dengan menggunakan bahasa inggris, tetapi akhirnya, kursus justru menjadi perekomendasi utama diriku, yang notabene adalah pegawai baru, untuk ikut ke ajang inovasi PLN Nasional, yakni Science & Technology Olympiad in English 2016. Kepala Divisi Treasury segera mengeluarkan nota dinas bagi pegawai Treasury yang layak mengikuti seleksi antar divisi se – Kantor Pusat, dimana setelahnya akan dipilih untuk menjadi perwakilan tim Kantor Pusat Jakarta. Berdasarkan evaluasi dari kursus bahasa inggris yang kami ambil, aku diusulkan untuk menjadi perwakilan Divisi Treasury.

Seleksi Tim Kantor Pusat

            Seleksi diselenggarakan pada tanggal 15 – 16 September 2016, dengan menggunakan 2 babak penilaian. Babak pertama adalah presentasi inovasi dengan tema “Breakthrough 35.000 MW Program”, dan babak kedua adalah impromptu, yang merupakan tantangan bagiku karena kita harus mendefinisikan istilah – istilah di PLN dan statusku masih sebagai pegawai baru. Aku hanya berharap aku mendapatkan istilah yang aku mengerti agar aku mampu untuk menjelaskan dengan komprehensif.

            Saat – saat menanti giliran menjadi saat yang mendebarkan, dan justru menjadi saat untuk saling mengenal antar peserta perwakilan dari divisi lain. Akhirnya saat presentasi pun tiba, puji Tuhan, materi yang saya persiapkan dengan berusaha menguasai materi yang juga baru (saya membawa topic IPP, Independent Power Producer) pun berjalan lancar. Presentasi diiringi pertanyaan – pertanyaan dari juri yang terdiri atas 5 orang PLN kantor pusat dan 3 orang konsultan yang masing – masing memiliki kompetensi di bidang public speakingdan debate.

           Babak kedua, impromptu, aku mengambil secarik kertas di atas meja mc yang tergulung rapi. Di dalam kertas itu tertera istilah yang akan aku definisikan dalam bahasa inggris. Aku membuka kertas secara perlahan dan voila!Aku mendapatkan istilah “Restrukturisasi Organisasi” dan puji Tuhan, aku mengerti istilah itu karena  aku menjalani OJT (On The Job Training) di Distribusi Banten yang notabene sedang menjalani restrukturisasi organisasi. Akupun meyakinkan para juri dengan kata – kata yang kurangkai selama 2 menit.

           Sore pun tiba, MC pun mengumumkan 4 orang yang akan menjadi 1 tim ( 3 orang tim inti dan 1 orang cadangan) yang akan mewakili Kantor Pusat di ajang Science and Technology Olympiad in English 2016.Namaku disebut sebagai tim inti. Hatiku berdegup penuh syukur, dan waspada menghadapi tantangan di depan mata. Perjuangan kami baru dimulai.

Persiapan menuju olimpiade

            Jumat, 16 September 2016, pasca mengetahui bahwa aku masuk menjadi perwakilan tim kantor pusat, kami diminta untuk menentukan topic yang akan kami bawa dan presentasikan di lokasi perhelatan, Distribusi Jawa Timur pada tanggal 10 – 14 Oktober 2016 bersama dengan peserta – peserta dari unit lain di seluruh Indonesia. Penentuan topik dan menuliskannya ke dalam bentuk paper3000 kata serta harus terkumpul hanya 3 hari setelahnya menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang sedang menyesuaikan diri sebagai sebuah tim. Dengan berpikir cepat, kami memutuskan untuk memilih 1 topik yakni optimalisasi PMO(Program Management Office) dan mewawancarai narasumber dari divisi terkait yakni AKO (Administrasi Konstruksi) untuk mendalami materi yang juga sangat baru bagiku.

            Kami memiliki pekerjaan rumah dengan menuangkan ke dalam bentuk tulisan sepanjang weekend. Sebuah tantangan bagi tim kami yang terdiri atas ibu 2 anak dan seorang aktivis yang menghabiskan sepanjang weekend dengan kegiatan sosial. Pemanfaatan waktu luang yang maksimal dan atas berkat Tuhan yang memampukan kami untuk mengumpulkan paperke Pusdiklat dalam waktu 3 hari, yakni pada 19 September 2016.

Karantina

            Tak lama setelah pengumpulan paper, divisi Talenta Kantor Pusat memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan persiapan materi selama kurang lebih 2 minggu dengan mengambil 1 – 2 jam kerja kantor dengan didampingi oleh mentor yang berkompeten di bidang public speakingdan debate. Persiapan materi dengan menggunakan waktu jam kerja kami rasa kurang maksimal karena bercabangnya pikiran kami atas tanggung jawab pekerjaan harian kami. Diskusi dengan officialkami yang berasal dari divisi Talenta pun kami lakukan. Hasilnya adalah bahwa kami harus dikarantina selama 2 hari yakni pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2016 yang berlokasi di lokasi yang terpisah dari kantor.

            Karantina dimulai pada pukul 8 pagi dengan melatih public speakingkami, pembahasan mosi debate, yel – yel yang mengekspresikan kami sebagai perwakilan kantor pusat. Kami berlatih hingga larut malam selama 2 hari dan kami merasa belum puas. Hingga tiba keesokan harinya adalah jadwal gladi resik yang disaksikan oleh 5 orang juri yang merupakan orang – orang PLN yang berkompeten dalam memberikan masukan konstruktif kepada kami.

Gladi Resik

          Pematangan public speaking dan pendalaman struktur debat dalam waktu relatif singkat merupakan tantangan besar bagi kami yang sebelumnya belum memiliki jam terbang berbicara dan berdebat khususnya menggunakan bahasa inggris di depan umum. Bagi saya pribadi, yang adalah pegawai baru, pengalaman ini sangat membantu saya meluaskan cakrawala pengetahuan saya tentang PLN dan mengasah karakter insan PLN. Disaksikan 5 juri dan audiencedari pegawai PLN kantor pusat, tim kami mendapatkan feedback berisikan masukan – masukan konstruktif seperti teknik perform presentasi yang baik, teknik debat, sikap dalam berkomunikasi dengan juri dan audience, kekompakan tim (tim yang meski baru terbentuk harus ada keterikatan serta chemistry) dan sebagainya. Kami sadar, pekerjaan rumah kami masih banyak, dan masih tersisa 4 hari lagi menuju olimpiade. Seusai gladi resik, kami fokuskan kembali ke pematangan materi dan paper hingga malam begitu larut..

Hari H, Saatnya bertempur

            Olimpiade Science and Technologyberlangsung selama 5 hari, diikuti oleh 49 unit yang tersebar di seluru Indonesia dan dibagi ke dalam 2 grup yang masing – masing dihelat di 2 lokasi yakni Distribusi Jawa Timur dan Kantor Pusat Pembangkitan Jawa Bali. Tim kami sampai di lokasi sehari sebelumnya untuk pematangan yel – yel yang akan ditampilkan sebagai acara pembuka.

            Hari pertama, 10 Oktober 2016, acara dibuka oleh Bapak Wisnu Satria, General Manager Pusdiklat selaku penanggun jawab acara, dilanjutkan dengan persembahan yel – yel dari masing – masing unit. Di akhir acara akan terpilih 1 tim pemenang yel – yel yang menginspirasi juri. Meskipun yel – yel adalah bagian kecil dari performance, yel – yel menjadi ajang perkenalan bagi kami antar peserta untuk menyapa satu sama lain sebelum bertanding dalam babak eliminasi. Terlihat guratan tawa dan salam hangat persahabatan yang menghiasi ruang Auditorium Kantor Pusat PJB waktu itu. Kami memulai perhelatan dalam satu nada, mempersembahkan inovasi kami sebagai terobosan penyuksesan 35.000 MW untuk Indonesia.

            Hari kedua dan ketiga merupakan hari yang berat dan panjang bagi kami para peserta. Di malam hari sebelum bertanding, kami melakukan pematangan materi terakhir sebelum tampil di depan juri dan berdebat dengan unit lain tentang mosi yang diberikan kepada kami. Kurangnya istirahat (malam sebelum tampil kami berlatih hingga pukul 2 dini hari) dan mempertahankan mental positif hingga saatnya maju di depan juri menjadi tantangan besar bagi kami. Rasa grogi dan demam panggung berusaha kami kuasai, dan hanya memikirkan jatuh bangunnya tim kami untuk sampai pada titik klimaks perjuangan kami di sini. Kami maju, memberikan yang terbaik dari perjuangan kami selama ini, kami berjuang meyakinkan para juri dan audience, dan kami menuangkan peluh kami selama ini.

            Hari keempat menjadi hari penentuan bagi kami, apakah kami masuk ke dalam 10 besar tim yang akan bertanding pada hari Jumat, 14 Oktober 2016 atau tidak. Kami hanya bisa pasrah, menyerahkan semuanya pada Tuhan, karena kami telah memberikan yang terbaik dari diri kami dalam olimpiade ini. Pengumuman pun digaungkan, tim kami tidak masuk di dalam 10 besar, kami berusaha berbesar hati, tetapi di lubuk hati kami yang terdalam, kami patut berbangga diri, persiapan yang hanya 2 minggu, pematangan materi, public speakingdan debate idealnya memang membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu. Tetapi kami membuktikan bahwa kami mampu memberikan progress yang signifikan, terlepas dari jatuh bangunnya tim kami untuk mempersembahkan yang terbaik mewakili PLN Kantor Pusat. Untuk PLN dan untuk Indonesia..

            Kami berterima kasih kepada pihak – pihak yang bekerja siang dan malam untuk menyukseskan kami dan atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami, serta khususnya kepada saya, pegawai baru PLN, sebagai tim terpilih yang mewakili PT PLN (persero) Kantor Pusat di ajang Science and Technology in English 2016 ini. Ajang ini boleh saja berlalu, tetapi proses dan jalan terjal yang kami tempuh untuk mengikuti acara ini akan selalu tergurat di hati dan pikiran kami. Sungguh, sebuah pengalaman pembuka mata bagi seorang pegawai baru angkatan 49 bernama Amadeus Okky Suryono ini.

Saat – saat terbaik dalam sebuah perjalanan bukan hanya saat ketika kita sudah sampai di tujuan, tetapi bagaimana kita bisa menikmati perjalanan itu sendiri...” – Amadeus Okky Suryono

                                                                                               

Nama : Amadeus Okky Suryono

NIP : 91161158ZY

Divisi Treasury PT PLN (Persero) Kantor Pusat

Akun facebook : Amadeus Okky Suryono

Akun Twitter : @amadeusokky

id-card-1-580b98ccb37e619b1e1a26d6.jpg
id-card-1-580b98ccb37e619b1e1a26d6.jpg
 

img-20161012-wa0006-580b990bd39273c93cb25ed0.jpg
img-20161012-wa0006-580b990bd39273c93cb25ed0.jpg
 Gambar : saya (tengah) beserta tim PT. PLN (persero) Kantor Pusat beserta official.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun