Mohon tunggu...
Okkydhian VickyAstraedha
Okkydhian VickyAstraedha Mohon Tunggu... Lainnya - Okkydhian

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tangkal Berita Hoax dan Berdayakan Perempuan, WKRI Adakan Pelatihan Jurnalistik dan MC

16 November 2021   20:20 Diperbarui: 16 November 2021   20:34 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi informasi telah menyebar di dunia tanpa batas. Hal tersebut menyebabkan perubahan sosial yang signifikan berlangsung dengan cepat. Perkembangan teknologi informasi ini banyak memberikan dapak positif dan dampak negatif dalam kehidupan. Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi informasi yang sering kita jumpai yaitu, berita palsu (hoax).

Berita palsu (hoax) adalah artikel berita yang sengaja dibuat untuk menyesatkan pembaca. Motivasi utama penyebab beredarnya berita palsu adalah uang dan ideologis. Berita yang tersebar itu terkirim dan terbaca oleh banyak orang yang dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran bahkan tindakan seseorang atau kelompok yang membacanya. 

Informasi yang tidak akurat mengenai berita palsu dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca kepada opini yang negatif. Semua itu tidak terpisahkan dari kehadiran internet di dalam kehidupan kita. Dengan adanya internet yang super praktis sekarang, berbagai berita dapat tersebar luas dengan mudah dan tidak terkontrol secara teliti.

Berita palsu ini dibuat dengan sedemikian rupa agar pada saat terbaca, para pembaca akan tertarik dan menyebarluaskan. Karena, isi berita yang disampaikan terlihat sangat meyakinkan, para pembaca tidak mengecek kembali isi berita tersebut apakah benar adanya, lalu disebarkan di akun media sosial mereka. Padahal tanpa mereka sadari, berita palsu yang mereka baca tersebut mengandung unsur yang dapat memprovokasi antarorang atau antarkelompok.

Dalam menyikapi hal tersebut, maka Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) mengadakan pelatihan Jurnalistik dan MC. Pelatihan ini diadakan pada minggu (14/11) di Rumah Dinas Wakil Bupati Karanganyar. Tujuan dari pelatihan tersebut yaitu agar para WKRI dapat berperan aktif dalam menangkal dan mencegah berita palsu yang mudah tersebar ini. 

Dengan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar, hasil yang didapatkan dari pelatihan tersebut diharapkan dapat menjadikan para WKRI menulis informasi berita kegiatan wanita Katolik dengan lebih baik dan handal.

Ketua WKRI Cabang Karanganyar, Elizabeth Endang Trisnawati, B.Sc mengatakan "Arus informasi yang seemikian pesat dan tidak terbendung banyak berita yang tidak benar. Bahkan tidak jarang muncul berita yang tidak dikehendaki masyarakat dan akan membuat kacau. Oleh karena itu, WKRI ingin menjadi bagian penting untuk mencegah berita bohong dengan mengadakan pelatihan Jurnalistik."

Vincentius Langgeng Widodo selaku wartawan cetak Suara Merdeka Surakarta dihadirkan untuk memberikan pelatihan Jurnalistik. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan para ibu-ibu melatih menulis dengan baik dan benar sesuai dengan yang telah dipelajari melalui wartawan senior tersebut. 

Tidak hanya mengundang wartawan cetak Suara Merdeka Surakarta saja, tetapi juga menghadirkan pembicara Heribertus Supriyanto yang memberikan pelatihan Master Of Ceremony (MC). Dengan adanya pembicara tersebut, diharapkan para WKRI dapat lebih handal pada saat membawakan acara. Hal ini dikarenakan, selama ini dalam membawakan sebuah acara, mereka masih menjumpai banyak kesalahan dan kekeliruan.

Elizabeth menambahkan " Kami berharap dengan pelatihan ini akan membuat WKRI lebih handal dan mantab dalam membawakan acara. Selain itu, ada trik-trik untuk menghidupkan suasana yang perlu ada."

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karanganyar, Drs. Sujarno, M.Si menyambut dengan tangan terbuka kegiatan pelatihan jurnalistik untuk para wanita katolik. Sujarno mengatakan "Arus informasi dan perubahan zaman membuat siapapun harus mengetahui dunia jurnalistik atau dunia tulis menulis. Dengan mengetahui dan bisa menulis akan membuat suatu informasi itu menjadi akurat dan membuat semuanya paham."

Sujarno berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini, Diskominfo dapat membantu menyebarluaskan informasi pembangunan dan kemasyarakatan. Mengingat dalam hal ini peran wanita sangat strategis dan diharap dapat memberikan informasi yang akurat. Sujarno juga berharap bahwa WKRI dapat bergabung dengan jurnalis yang lain, karena agar mereka dapat menyebarluaskan informasi pembangunan di Karanganyar. Sehingga para penerima dan pembaca berita mendapatkan informasi yang benar dan akurat, yang terhindar dari berita palsu (hoax).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun