Pohon itu masih ada
tertatih mencoba berdiri bertahan
ditebing yang tinggi
menyendiri
diantara jurang yang curam
jauh diatas air yang mengalir tenang namun menghanyutkan
Pohon itu masih sendirian
setelah satu pohon lainnya lenyap dijarah orang
batangnya penuh goresan rantingnya pun
rapuh berserakan ditanah yang gersang
air yang mengalir tenang
senantiasa melambai mengajaknya
jatuh lalu hanyut lebih dalam
tapi pohon itu
bertahan..
sampai saat datang hujan
yang membawa kesejukan ditengah kesendirian
yang memberi energi kehidupan
airnya yag mengalir lembut
mendinginkan setiap goretan goresan lukanya
pohon itu kini terlihat berdiri tegak
akarnya mulai menguat lagi
walau masih terlihat jelas
bekas goresan-goresan keras dibatangnya
hujan yang datang
perlahan-lahan menghapus goresan yang terbekas
yang tak mungkin bisa hilang
hujanlah yang telah menguatkan
akar-akarnya untuk menancap lebih dalam
pohon itu..
akarnya kini menancap kokoh menembus celah tebing
pohon itu kembali berdiri rindang, banyak kicauan terdengar di rimbunnya dedaunan
hujan itu selalu menyirami tanpa lelah
seakan mengerti dengan apa yang pohon ingini
kuncup bunga satu persatu menyembul
menyiratkan keindahan disaat
yang akan datang
tapi..
saat kuncup mulai mengembang
hujan itu tak datang lagi
bahkan untuk sekedar embunnya
pohon itu tak bisa lagi merasakan
pohon itu kembali pada kesendirian
harus merelakan kuncupnya yang layu
sebelum me-mekar
kicauannya tak lagi terdengar
karena burung-burung pun enggan lagi
membuat sarang diranting
yang kerompang
hujan tak kunjung datang
saat daun-daun mulai berjatuhan
pohon itu..
masih mencoba bertahan tanpa hujan
hujan yang datang hanya sebatas pengaharapan
karena datang saat gelap malam
saat matahari tak lagi memberi penghidupan
saat hangatnya tak lagi hujan dapatkan
entah hujan kapan akan datang lagi
untuk menyirami
atau mungkin telah lupa
karena banyak pohon yang mengharap
kesejukannya
atau hujan sedang bercengkrama dengan
hangatnya mentari yg hanya sesaat
pohon itu masih menyendiri
tak banyak lagi berharap hujan akan datang
masih bertahan
walau satu persatu pasti
daun dan ranting terus berjatuhan
akarnya pun mulai goyah untuk menopang batang
yang berusaha menggapai hujan diawan
pohon itu..
hanya mengadu kepada alam
sang pemilik hujan dan matahari
pohon itu..
tak pernah lagi berharap akan datang hujan
hanya bertahan
dan menunggu batangnya goyah
dan akarnya lemah
pohon itu..
lunglai
menunggu hanyut
atau terbuang.
Pohon itu tak lagi mengharap hujan datang.
bandung, Mei 2011
Pagi di jalur Tol Purbaleunyi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H