Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting terhadap perekonomian Indonesia, dengan memberikan kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut berita CNN Indonesia tahun 2020, UMKM mampu menyerap 97% tenaga kerja dan menyediakan 99% lapangan kerja di Indonesia. Namun, adanya pandemi COVID-19 memberikan tekanan berat bagi pelaku UMKM, karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi sebagaimana biasanya. Oleh karena itu, butuh strategi agar UMKM tetap bertahan dan mampu berkembang dalam memberikan kontribusi kepada perekonomian negara.
Menurut Narto dalam Artikelnya yang berjudul "Penguatan Strategi Pemasaran Pudak Di Tengah Pandemi Covid-19 untuk Meningkatkan Keunggulan", salah satu permasalahan bagi UMKM, khususnya saat pandemi Covid-19, adalah pemasaran. Keterbatasan aktivitas dan interaksi antar manusia menyebabkan perubahan pola pemasaran produk. Salah satu strategi yang dapat diterapkan terhadap UMKM dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini adalah dengan pemasaran online.
Setiawan mengungkapkan dalam tulisannya yang berjudul "Strategi Pemasaran Online UMKM Makanan", pemasaran online diketahui dapat meningkatkan pendapatan UMKM sebsar 10-32 persen. Dalam pemasaran online, produk ditampilkan dengan visualisasi menarik disertai dengan ilustrasi/deskripsi produk, seperti bahan baku, rasa dan harga. Semakin menarik informasi ditampilkan akan memperbesar kemungkinan calon konsumen untuk membeli produk tersebut
Namun disisi lain ada keterbatasan UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pemasaran online. Pelaku UMKM belum mengetahui bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai pemasaran online. Lebih dari itu, pelaku UMKM bahkan belum mengetahui bagaimana memanfaatkan handphone yang dimiliki untuk berjejaring sosial secara virtual. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengetahuan kepada pelaku UMKM terkait dengan fungsi dan kegunaan media online untuk pengembangan bisnis.
Dr. Widodo dan Oki Wijaya, M.P., Dosen Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, berinisiatif untuk melakukan pendampingan digital marketing kepada UMKM yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan BEM Fakultas Pertanian dan Creavill Indonesia, sebuah startup pengembangan desa yang didirikan oleh alumni UMY dibawah pendampingan Center of Student Innovation and Creativity (CSIC).
Kegiatan pemberdayaan ini meliputi pengenalan beberapa platform yang dapat digunakan untuk memasarkan produk UMKM, pelatihan pencatatan keuangan menggunakan aplikasi SI-APIK, pengambilan foto produk, pendaftaran sertifikasi halal, dan ending-nya adalah membuatkan marketplace yang diberi nama stokhalal.com.
Sebagai first project, rintisan kegiatan ini dilakukan di Koperasi Serba Usaha (KSU) Binangun Sejati, Kabupaten Kulon Progo dan Desa Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, pada bulan Juli-Agustus 2020. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi alternatif solusi bagi UMKM terdampak Covid-19 yang terkendala dengan pemasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H