Mohon tunggu...
Oki Putra Holland
Oki Putra Holland Mohon Tunggu... Sekretaris - Corporate Secretary

Membuat Anda bahagia sekaligus gelisah dalam waktu yang bersamaan, adalah tugas saya di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berani Adaptasi atau Tergilas Teknologi

9 November 2022   00:46 Diperbarui: 9 November 2022   01:12 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Hi-Tech. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan teknologi berbasis internet semakin pesat dan mudah diakses oleh semua orang dari belahan dunia manapun, terbuka hampir tanpa batas, babak baru dengan sebutan era revolusi industri 4.0 menciptakan kesempatan-kesempatan emas bagi teknologi siber yang berkolaborasi dengan teknologi otomatisasi.

Temuan-temuan produk teknologi penyalur informasi dan komunikasi terdahulu seperti telepon kabel, surat kabar, majalah, buku, televisi, radio, telah mengalami peleburan (konfergensi) menyatu dengan teknologi  informasi dan komunikasi berbasis digital. 

Lahirnya portal dan aplikasi-aplikasi digital yang dapat diunduh kemudian diakses dengan sangat mudah dari satu alat bernama smartphone benar-benar mengantarkan kita semua pada kenyataan "jendela dunia dalam genggaman", media baru telah lahir dan terus berkembang, memangkas jalur distribusi informasi & komunikasi bergaya "jadul" yang membutuhkan waktu penyebaran relatif lama serta banyak menanggung biaya.

Prilaku  kebiasan mayoritas penduduk dunia dalam mencari dan mengakses informasi,  memilih hiburan, memilih jalur komunikasi antar pribadi maupun kelompok telah berubah. Secara mandiri setiap individu saat ini memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan komunikasi melaui cara-cara komunikasi langsung, cepat, tanpa batasan ruang waktu. 

Masyarakat umum  juga memiliki kemerdekaan dan kuasa penuh untuk memilih saluran digital guna mendapatkan informasi sesuai kebutuhan masing-masing. 

Kerepotan-kerepotan yang dialami khalayak/audience dalam menggunakan dan mengkonsumsi informasi dari media-media tradisional telah teratasi, contohnya; tidak ada lagi pembaca merasa kesulitan membuka lipatan-lipatan halaman koran untuk mencari informasi berita yang ingin ia baca, saat ini cukup dengan telunjuk jari dan klik pada smartphone kita (semua orang) dapat membaca informasi berita yang kita mau dengan mudah, bahkan secara aktif melalui aplikasi digital/portal media yang sudah kita unduh pada smartphone milik kita, kita sebagai audience dapat memberikan respon/tanggapan/komentar secara langsung tanpa melalui proses prosedur penyampaian pesan yang rumit.

Menjamurnya platform digital / aplikasi digital sebagai teknologi media baru telah mampu memberikan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya, misalnya saja sekarang orang dapat melakukan pembelian barang apapun tanpa harus pergi keluar rumah cukup dengan memilih dan melakukan transaksi melalui smartphone barang / jasa yang dibeli akan segera datang ke alamat yang diminta, kecanggihan yang sangat masif, sektor industri perdagangan, perbankkan, usaha jasa pengiriman melebur menjadi satu dalam gerbong teknologi berodakan internet.

Kemudahan lain yang sangat terasa dari konfergensi media baru adalah prilaku masyarakatdalam mengisi waktu luang mencari informasi berita / hiburan,  dimana dahulu kebanyakan orang berkumpul menonton siaran berita / hiburan secara bersama-sama dalam satu ruang keluarga misalnya.

Saat ini setiap individu dapat dengan cepat berganti siaran sesuai dengan tontonan yang ia kehendaki saja, bahkan melihat siaran televisi dan mendengarkan radio dari smartphone yang tersambung dengan Internet misalnya, dapat dilakukan dari mana saja sekalipun sedang melakukan aktifitas diluar rumah tanpa kesulitan memasang antena dan perangkat penangkap signal lainya.

Kemajuan teknologi dengan perkembanganya melahirkan karya-karya intelektual nan cangih sebagai tanda bukti  kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, dengan terciptanya banyak karya kolaborasi dalam industri teknologi dan internet, disadari atau tidak akhirnya mendorong kebutuhan profesi-profesi baru yang belum pernah ada sebelumnya. 

Dilansir dari laman katadata.id tahun 2021 KEMKOMINFO (Kementrian Komunikasi & Informasi) telah mengantongi data ada 10 jenis profesi baru terkait perkembangan teknologi informasi berbasis internet sebagai media baru, sepuluh jenis profesi tersebut antara lain;

  • Data analyst and scientist, 
  • Big data specialist,  
  • Artificial intelligence and machine learning specialist, 
  • Digital marketing and strategy specialist, 
  • Renewable energy engineer, 
  • Process automation specialist, 
  • Internet of things (IoT) specialist, 
  • Digital transformation specialist, 
  • Business services and administration manager, 
  • Business development professional.

Di luar dari sepuluh profesi yang tercatat tersebut di atas banyak sekali profesi baru yang bermunculan, misalnya dalam dunia jejaring media sosial siapapun atau seseorang yang memiliki followers (pengikut) berjumlah banyak dan menjadikan sosial medianya sebagai ruang untuk mempublish  konten kreatif buatanya. 

Maka ia akan mendapat kesempatan bisa bekerjasama dengan satu brand / merek guna melakukan kampanye / iklan endorsment untuk tujuan pencapaian pemasaran atas brand/merek tersebut. 

Di sisi lain seiring dengan seringnya konten-konten kreatif yang terus disebarluaskan melalui jejaring sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, TikTok dll) pemilik akun semakin dikenal publik dan kemudian memiliki value, beragam julukan pun kemudian muncul kita sering mendengar istilah selebgram (untuk para konten kreator yang sudah wira-wiri di dunia maya instagram), TikTok-kers, Youtuber, dan lain-lain. Tak sedikit dari mereka yang kemudian naik kelas memiliki kesempatan melintas di atas karpet merah bersama para selebritas di Indonesia.

Profesi-profesi independent lain seperti vloger, editor, konten kreator, videografer, desainer, programmer,admin sosmed, host live, film maker, dll  juga mendapatkan ruang kesempatan yang cukup menjanjikan, inilah kenyataanya revolusi industri 4.0  memaksa kita semua masyarakat dunia untuk bisa memahami "jaman telah berubah", pintu-pintu peluang kerja, jenjang karier, pencapaian penghidupan yang layak bukan lagi hanya milik perusahaan-perusahan besar dengan reputasi obligasi yang menjulang tinggi. Para generasi millenial saat ini memiliki banyak pilihan dalam menetapkan karier pekerjaan, mendobrak pola-pola tradisional lama yang hampir ditinggalkan. 

Memaksimalkan kekuatan dan kecepatan teknologi informasi lintas batas para profesional muda saat ini cenderung tidak menetap bekerja dalam  satu perusahaan untuk waktu yang lama, sebagian memilih menjadi profesional mandiri atau menjadi tenaga kerja lepas.

"Gerbong kemajuan teknologi lintas batas hanya akan mengangkut mereka yang mau beradaptasi dengan kondisi."

Bukankah setiap kita manusia diberkahi Tuhan Yang Maha Esa dengan kemampuan Adaptif yang sempurna ?


Terus maju, terang, dan selamatlah alam semesta se-isinya.

Oki Putra Holland

22055613

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun