Mohon tunggu...
Okky Putri Rahayu
Okky Putri Rahayu Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ngeblog saat senggang

Pernah belajar mencampur larutan kimia, kini lebih suka mencampur kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Cara Produktif dengan Menulis Novel Pertamamu

6 Juni 2020   05:31 Diperbarui: 8 Juni 2020   22:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis novel/akun.biz

Menjadi produktif memang bukan kewajiban tiap individu di saat ini. Terlebih, dengan kondisi krisis seperti sekarang. Sebab menjadi produktif memang bukan perkara gampang ketika semua bentuk kenormalan tidak bisa dilakukan.

Namun, bukan berarti kamu tidak bisa. Meskipun tidak harus, tapi menjadi produktif tetaplah nilai plus. Syukur lagi, bisa menghilangkan penat dan bosan akibat di rumah saja. Betul tidak?

Nah, buat yang mulai galau mau berbuat apa supaya tetap produktif, cobalah untuk menulis. Waktu yang longgar dan pikiran yang mulai kemana-mana akibat bosan, bisa jadi jalan untuk memproduksi cerita. Misalnya saja novel. Lalu bagaimana kalau kamu tidak pernah menulis sebelumnya? Tenang, ada 5 hal yang bisa kamu coba sebelum menulis novel pertamamu. Caranya gampang kok!

David Wheeler, Creative Research Faculty dari Michigan State University punya jurus mudah buat kamu yang tertarik menulis novel pertamamu. Nih, disimak!

1. Tentukan tema novelmu
Tema adalah hal yang harus kamu tentukan sejak awal. Karena itu adalah wadah pertama yang nanti kamu pakai sampai cerita selesai. Kamu harus yakin dulu mau menulis cerita dengan tema horor, cinta, fiksi ilmiah atau bahkan cerita dewasa. Supaya nanti saat proses menulis, di tengah jalan kamu tidak banting setir. Baiknya, kamu memilih tema yang kamu suka supaya di tengah jalan tidak bosan apalagi bimbang.

2. Tulis Logline
Logline adalah penjabaran singkat dari ide ceritamu. Semacam sinopsis, tapi lebih singkat dan padat lagi. Dan bisa menjadi peganganmu selama menulis. Misalnya untuk cerita Titanic. Contoh logline nya seperti ini :

Jack dan Rose yang berasal dari kelas sosial yang berbeda, bertemu dan jatuh cinta di atas kapal Titanic yang mengalami tragedi kecelakaan di Samudera Atlantic.

Logline harus sudah menggambarkan tokoh, lokasi, hingga konflik. Namun tidak menjawab ending dan harus meninggalkan pertanyaan. Seperti 'apakah Rose dan Jack bisa bersama?', 'apa yang terjadi pada mereka dalam tragedi itu?', 'tragedi apa yang dialami kapal Titanic dan para penumpangnya?'

Logline sifatnya boleh kamu bagi ke calon pembaca. Tidak hanya untuk dirimu saja. Karena itu, detail jawaban dari konflik tidak boleh ada di dalam logline. Jangan sampai spoiler!

3. Menciptakan Pertanyaan Dramatis
Setelah yakin dengan logline ceritamu, buatlah satu pertanyataan besar. Dan pertanyaan itu, hanya kamu yang mengetahui jaawabannya. Sementara pembaca, harus dibawa untuk mencari jawaban pertanyaan itu hingga akhir cerita.

Contoh di cerita Titanic. Pertanyaan dramatisnya adalah 'apakah Jack dan Rose bisa bersama dan bahagia selamanya?'

Pertanyaan itu harus ada di sepanjang cerita. Membuat pembaca mencari jawabannya. Sementara kamu sebagai penulis, dari awal sudah menentukan jawabannya adalah Jack dan Rose yang saling mencintai dipisahkan oleh takdir kematian dan dinginnya Samudera Atlantik.

4. Hidupkan Tokohmu
Membuat karakter atau tokoh cerita harus detail. Agar dia bisa terkesan hidup dan ada di tengah-tengah pembaca. Tokoh itu harus kamu ciptakan secara lengkap mulai dari fisiknya seperti apa, namanya, arti namanya, sifatnya, mimpinya, kebiasaannya, emosinya, bahkan caranya berpikir. Kamu bisa membeberkan detil-detil itu dengan menyelipkannya dalam cerita atau percakapan. 

Jangan diungkap dalam satu deskripsi atau satu kejadian saja. Tipsnya, kamu bisa bayangkan sosok yang kamu tahu atau kenal, dan mulai membayangkannya sebagai tokohmu. Misalnya kamu mau buat tokoh cowok tampan, cuek, tenang, dan karismatik, boleh lah membayangkan Nicholas Saputra sebagai acuan. Selanjutnya, bisa dimodifikasi terkait cara berpakaian, atau kebiasaan lainnya sesuai maumu.

5. Tulis Bab Pertamamu!
Sudah, tunggu apa lagi? Segera tulis jika kamu sudah punya ide dan tokoh yang memenuhi kepalamu. Bab pertama sangat menentukan bab selanjutnya. Ingat, pegang logline dan simpan jawaban pertanyaan dramatismu baik-baik. Menulis tidak wajib harus bagus (kalau bisa bagus sih oke banget) tapi yang terpenting harus selesai. Yuk mulai produktif lagi dengan menulis novel! Apalagi, sekarang banyak platform yang bisa kamu manfaatkan untuk membagi novelmu secara daring. Siapa tahu, jadi cuan. Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun