Mohon tunggu...
Okky Putri Rahayu
Okky Putri Rahayu Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ngeblog saat senggang

Pernah belajar mencampur larutan kimia, kini lebih suka mencampur kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Kamu Merasa Tidak Punya Tujuan Hidup

3 Maret 2020   16:03 Diperbarui: 3 Maret 2020   16:25 8563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam hidup, setiap manusia punya tujuan. Ada yang untuk bertahan hidup sampe besok, ada yang ingin jadi presiden, ada yang ingin mati dalam keadaan baik dan terjamin dapat surga hingga hanya ingin melihat orang yang dikasihinya bahagia. Setiap orang punya tujuan. Setiap dari kita pasti pernah merasa yakin akan membawa hidup yang rapuh ini ke arah mana.

Lalu, apa jadinya saat kamu, misalnya, merasa tidak tahu mau ke mana? Tidak yakin mau meraih apa dalam hidup? Bahkan membicarakan surga dan neraka saja terasa tabu. Nah, kalau kamu sedang berada di titik itu, saya hanya mau bilang, selamat kamu tidak sendirian! Duniamu belum akan runtuh meski kamu sedang tersesat.

Oh iya, beberapa waktu lalu, saya melihat Maudy Ayunda di Vlive https://www.vlive.tv/video/174893 . Itu lho aplikasi untuk ngobrol sama public figure seperti video call. Jadi, dalam episode terakhir di channel Vlive Maudy, dia cerita bahwa dia sendiri juga merasa tidak yakin dengan tujuannya. Iya, Maudy Ayunda, yang seluruh warga indonesia paham bahwa masa depan Maudy sangat jelas dan cerah. Dia punya pekerjaan sebagai artis dan juga sedang menempuh S2 di Stanford. 

Tapi, di episode itu, Maudy juga bilang bahwa dia sedang mencari lagi apa yang dia pengen dalam hidup dan dia mau jadi apa. Nah, kalau kamu merasa nggak tau mau jadi apa, hidupmu mau dibawa ke mana, sekali lagi selamat! Itu hal yang wajar. Maudy Ayunda, yang diterima Harvard dan Stanford saja juga mengalaminya. Kata Maudy, ternyata mimpi emang wajar kalau berganti-ganti. Sama halnya dengan tujuan hidup tadi.

Ya, dalam hidup banyak hal terjadi tanpa bisa kita pastikan. Bahkan yang sudah rapi kita rencanakan juga bisa meleset dan nggak kejadian. Ini wajar. Ini bukan salah kamu. Termasuk saat kamu merasa tidak punya tujuan hidup, ini hanya fase yang harus kamu lalui. Hidup terus dijejali hal-hal yang tidak pasti dan kamu bukan Tuhan yang bisa mengendalkan segala yang terjadi. Jadi, momen-momen kehilangan tujuan, kegalauan akan kehidupan, adalah perjalanan. Nikmati! Itu hanya fase yang kamu harus lewati.

Selama kamu masih bernapas, maka hidupmu masih berlanjut. Kalau kamu tidak punya tujuan, maka kamu hanya perlu mengambil nafas panjang. Berhenti sejenak. Dan bilang ke diri sendiri, bahwa kamu hanya manusia biasa. Kamu tidak bisa mengendalikan semua hal. Kmu juga tidak bisa memastikan masa depan. Dan kalau kamu tidak tahu kemana mau pergi, mungkin kamu perlu rehat saja. Diam di tempat. Cari petunjuk  dari dirimu atau dari orang yang kamu temui. Atau bisa juga, cukup berhenti dan diam saja di tempatmu. Siapa tahu, orang lain yang menemukanmu dan mengajakmu ke arah yang benar.

Bukan mudah di titik itu. Memang. Tidak mudah saat kamu merasa segala hal tidak jelas dan tujuanmu menjadi buram. Saya juga tidak akan dengan enteng bilang 'jangan stres atau jangan depresi' karena kekuatan mental setiap orang tidak sama. Saya cuma mau bilang, bahwa kamu tidak sendirian. Semua orang juga sedang berjuang mencari kepastian dan tujuan hidup. 

Yang pada akhirnya, segalanya memang bukan ranah kita, manusia, untuk memastikan. Pun, mengendalikan. Kalau memang kamu bingung mau ke mana, berhenti saja dulu. Rehat. Dan jangan lagi salahkan dirimu yang sedang tersesat itu. Lama-lama kamu akan paham, bahwa yang mampu menyelamatkanmu adalah diri sendiri. Keberanianmu untuk kembali jalan dan mencari tujuan lagi. Dan juga kelapangan hatimu menerima keadaan yang tak bertujuan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun