Amarah Sambodo mereda dan situasi meredam ketika Mbok Ndodok sekarat. Tangis pilu dan penyesalan Sambodo untuk menjadi anak baik terucap saat nyawa ibunda hampir melayang.
Penampilan para aktor di lakon ini patut diapresiasi. Sebab tidak mudah menghadirkan suasana live streaming yang tak bersekat dari panggung. Penonton disuguhkan dengan adegan komedi natural, pencahayaan, tata suara dan musik bertempo dinamis juga mampu membawa suasana panggung.
Panggung yang digelapkan usai meninggalnya Mbok Ndodok dan suara tangisan menyayat para aktor, sempat membuat penonton mengira pertunjukan sudah usai. Namun tiba-tiba, para live streamer tampil melalui video dengan peran berbeda dari biasanya.
Gus Khodam live streaming menjadi pengajar ngaji huruf hijaiyah. Nuraini live menjadi penjual bahan bangunan. Gaplek, Ali Pincan dan teman-temannya melakukan live dengan goyang yang sedang tren di TikTok.
Tepuk riuh penonton membahana dari seluruh penjuru gedung. Para penonton didominasi oleh teaterawan, akademisi, para pelaku seni dan masyarakat kalangan lain mengapresiasi pementasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H