Mohon tunggu...
Akrom Haz
Akrom Haz Mohon Tunggu... Penulis - Penunggu Waktu

Mencintai hidup dengan segala kenikmatannya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lawang Sewu, Konon Dulu Berhantu, Kini Bikin Rindu

20 Juli 2024   08:33 Diperbarui: 20 Juli 2024   08:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/

Pernah di suatu malam, sekitar tahun 2004, penulis bersama sejumlah teman main ke Gedung Lawang Sewu di Kota Semarang, Jawa Tengah.  Kebetulan, lokasinya juga tidak jauh dari tempat kami menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jalan Imam Bonjol Semarang.


Sempat begidik pula bulu roma mendengar nama gedung itu disebut. Apalagi, mengunjunginya malam-malam. Namun, rasa penasaran kami yang menyala membuat keberanian seketika muncul.


Pada tahun itu,  Lawang Sewu di malam hari masih gelap. Di beberapa sudut masih remang-remang lampunya. Lima orang rombongan kami mencoba menguji nyali di gedung milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang dikelola oleh PT Kereta Api Pariwisata.


Seorang juru kunci yang berada di pos pintu depan halaman gedung, kami datangi lebih dulu. Kami mengemukakan maksud ke bapak penjaga untuk mengantar ke dalam gedung.


Singkat cerita, kami pun berwisata malam di gedung yang hampir sebagian besar bagiannya dalam kondisi gelap. Hanya, sinar senter milik penjaga menjadi penerang kami saat berkeliling.


Di tengah perjalanan, antara percaya dan tidak atau mungkin penulis tengah berhalusinasi. Penulis seolah melihat seorang perempuan berambut panjang berada di antara langit-langit gedung. Ia memandangi rombongan kami.


Saya pun mencoba untuk tetap tenang dan menganggap itu benarlah halusinasi. Kemudian, rombongan kami melanjutkan keliling di sudut lain Lawang Sewu. Sambil sesekali di antara kami mengungkapkan kejadian mistik yang dialami masing-masing.


Suasana gedung Lawang Sewu, dulu memang terlihat berhantu. Namun, beberapa tahun terakhir, gedung itu makin keren. Bahkan kalau dulu, konon berhantu, sekarang bikin rindu.


Berdasarkan sumber dari laman resmi kaiwisata.id, Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero). Awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/


Gedung dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2. Dengan bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Selanjutnya, bangunan tambahan dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918.


Adapun kemegahan gedung itu, dirancang oleh Profesor Jakob F. Klinkhamer dan B.J Ouendag. Keduanya arsitek dari Amsterdam Belanda dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana. Sedangkan, bangunan didesain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara.


Oiya, penamaan gedung terkait karena jumlah pintunya yang banyak. Maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu pintu. Lawang Sewu juga memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api.


Di Lawang Sewu terdapat pula ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu.


BANGUNANNYA BIKIN RINDU

https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/


Letak Lawang Sewu yang berada di pusat kota membuatnya mudah dikunjungi.  Saat ini, Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia.


Adapun, koleksi yang dipamerkan adalah koleksi alkmaar, mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replika lokomotif uap, surat berharga dan lain-lain.


Lawang Sewu menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api.


Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga dapat Hugh untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, seni, workshop, dan lainnya.


Adapun untuk waktu operasional gedung yaitu Senin-Minggu pukul 07.00-21.00 WIB. Dengan, harga tiket masuk Gedung Lawang Sewu, untuk dewasa dan mahasiswa Rp. 20.000 per orang, anak-anak dan pelajar  Rp. 10.000 per orang, serta wisatawan mancanegara  Rp 30.000 per orang.


Dijamin, dengan mengunjunginya, Anda akan merasakan sensasi gedung yang menarik, serta kenyamanan gedung lawas. Selamat berkunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun