yang menggugurkan segala sumpah serapah.
Siapapun kau, wahai puan,
demi rakit yang melangkah pelan,
demi pengrawit veteran yang telah beruban,
sekali lagi tembangkanlah dhandanggula tlutur,
jika nanti pada akhir cerita, aku gugur sebagai Joko Lelur,
mati konyol pada adegan gara-gara,
sebelum sampai pathet manyura,
babak penghabisan sebuah lakon,
sebab tak ada musik pengiring
untuk adeganku diatas panggung pementasan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!