Mohon tunggu...
Mas Bei
Mas Bei Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Puan Penembang Tlutur

26 Mei 2017   05:57 Diperbarui: 26 Mei 2017   09:09 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

yang menggugurkan segala sumpah serapah.

Siapapun kau, wahai puan,

demi rakit yang melangkah pelan,

demi pengrawit veteran yang telah beruban,

sekali lagi tembangkanlah dhandanggula tlutur,

jika nanti pada akhir cerita, aku gugur sebagai Joko Lelur,

mati konyol pada adegan gara-gara,

sebelum sampai pathet manyura,

babak penghabisan sebuah lakon,

sebab tak ada musik pengiring

untuk adeganku diatas panggung pementasan.

.

.

Surakarta, 26Mei 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun