kuliah itu tidak penting. Hal ini didasarkan pada banyaknya fakta yang menunjukkan bahwa wisuda tidak menjamin orang untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak maupun penghidupan yang layak.
Banyak  orang berpendapat bahwaSebuah penelitian mengungkapkan bahwa banyak lulusan sarjana yang gamang dengan hidup mereka sendiri. Banyak dari mereka yang kurang beruntung dalam mendapatkan pekerjaan dan bahkan banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah selesai kuliah.
Fakta ini akhirnya menggiring orang sampai pada kesimpulan kuliah itu tidak penting. Toh, kuliah tidak menjadi jaminan orang akan sukses di masa depan.
Apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim benar bahwa saat ini kita telah memasuki era di mana gelar tidak menjamin kompetensi, begitu pula lulusan tidak menjamin kesiapan berkarya dan bekerja. Kelas pun bahkan tidak menjamin orang untuk belajar.
Namun pemikiran seperti ini agak absurd. Seolah-olah menggiring orang untuk sampai pada pemikiran bahwa sekolah itu tidak penting.
Padahal, sekolah itu sangat penting. Sekolah memanusiakan manusia. Bisa dihitung dengan jari orang tua yang memiliki kemampuan untuk bisa mendidik anaknya sendiri di rumah.
Memang pada kenyataannya, bisa saja terjadi seseorang yang tidak sekolah atau kuliah akan lebih unggul di kehidupan dunia nyata. Tetapi itu pun bisa dihitung dengan jari.
Fakta menariknya lagi, tidak semua orang bisa memacu dirinya untuk konsisten belajar dan menjadi pintar, begitu pula tidak semua orang tua mampu mengajar anaknya sendiri.
Untuk itu diperlukan sistem yang mengikat yang namanya sekolah.
Dalam hal ini saya kira pendidikan itu sangat penting. Sayangnya, pemerintah Indonesia hanya mewajibkan pendidikan wajib 9 tahun.
Itu artinya setelah pendidikan wajib 9 tahun, orang bisa memilih untuk melanjutkan ke perguruan atau sekolah tinggi atau tidak.