Kado dari siswa untuk guru di Hari Guru memiliki makna yang sangat mendalam. Meski tidak seberapa tetapi akan meninggalkan kesan yang baik untuk siswa dan guru.
Ya, Hari Guru telah usai tetapi momen peringatannya masih menyisahkan sepenggal kisah menarik tentang kebiasaan yang harus menjadi habitus baru di tengah-tengah mulai hilangnya rasa hormat dan menghargai terhadap para Guru.
Sehari sebelum peringatan Hari Guru, anakku yang duduk di bangku SD kelas 4 membuat ibunya pusing tujuh keliling.
Ketika kembali dari sekolah, ia langsung meminta ibunya untuk mempersiapkan kado buat wali kelasnya. Yang terlintas di dalam pikiran kami, barangkali kado tersebut akan diberikan kepada wali kelasnya karena hari ulang tahun.
Ternyata kado yang diminta anak saya adalah hadiah untuk gurunya karena bertepatan dengan Hari Guru Nasional yang dirayakan tepat 25 November. Dan memang benar, bukan saja anak saya tetapi semua anak sekolah sibuk mencari kado terbaik untuk diberikan kepada para guru mereka.
Hari Guru Nasional ini bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945.
Banyak pertanyaan mulai melalang buana di kepala, salah satunya seberapa penting kado buat guru di Hari Guru? Apakah boleh siswa memberi kado kepada guru di Hari Guru?
Bila pertanyaannya demikian, maka jawabannya kado itu meski kecil tapi sangat berarti untuk guru. Siswa harus dibiasakan untuk memberikan kado kepada guru.
Kado yang diberikan siswa untuk guru sebenarnya tidak berarti apa apa bila dibandingkan dengan jasa guru.
Jasa Guru tidak bisa dibalas dengan sebungkus kado atau setangkai bunga yang diberikan kepada Guru.
Sebenarnya dari kado sederhana yang diberikan oleh siswa untuk gurunya ada nilai yang hendak ditonjolkan di sana. Melalui kado itu terselip rasa hormat dan penghargaan terhadap jasa guru.