Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspadai Hewan Rumahan yang Terinfeksi Rabies dengan Kenali Ciri-Cirinya

30 Juni 2023   10:30 Diperbarui: 1 Juli 2023   07:30 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur NTT menginstruksikan warganya untuk selalu mengikat anjing peliharaan mereka terkait kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Foto: Dok. Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Selatan via Kompas.id

Rabies tergolong penyakit zoonobis yang ditularkan dari hewan ke manusia dan bisa menyebabkan kematian, jika tidak ditangani dengan cepat dan benar. Banyak kasus rabies yang terjadi menyebabkan pasien meninggal karena tidak ditangani dengan cepat dan benar.

NTT memang sedang darurat rabies. Dilansir dari Media Indonesia, pada tahun 2021 kasus gigitan anjing rabies di Flores mencapai 9.783 kasus. Untuk Kabupaten Sikka saja, di periode Januari - April 2023 telah ada 977 kasus.

Pada saat yang sama, rabies juga telah mewabah di pulau Timor. Merebaknya kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), salah kabupaten di NTT yang ada di pulau Timor sungguh meresahkan.

Kasus rabies di TTS naik begitu cepat. Di bulan Juni ini saja sudah ada 251 kasus gigitan anjing rabies. Dari kasus-kasus gigitan itu, anak-anak paling berisiko  karena dari korban-korban itu, 123 di antaranya adalah anak-anak.

Dilansir dari Antaranews, korban meninggal akibat gigitan anjing rabies sudah mencapai 5 orang. Hal ini sungguh mengkhawatirkan dan menimbulkan kecemasan di antara warga masyarakat.

Pemerintah terus mengupayakan vaksinasi terhadap anjing dan kucing di wilayah ini, sambil terus menghimbau kepada masyarakat yang berada di kabupaten-kabupaten tetangga agar waspada selalu. Anjing dan kucing rumahan yang belum divaksin diupayakan vaksinasinya. 

Sedangkan kewaspadaan terhadap hewan-hewan liar yang berpotensi menjadi perantara virus ini harus terus ditingkatkan. Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang bisa merusak otak dan sistem saraf. Virus penyebab penyakit ini bisa ditularkan lewat gigitan, cakaran, atau air liur hewan yang terinfeksi.

Umumnya, kasus-kasus penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia biasanya tidak berasal dari anjing atau kucing peliharaan. Awal mula kasus rabies di TTS sendiri disebabkan oleh gigitan anjing liar yang tidak diketahui siapa pemiliknya. Untuk itu hal yang patut diwaspadai adalah anjing-anjing dan kucing-kucing liar yang tidak diketahui pemiliknya.

Meski demikian tidak menutup kemungkinan anjing dan kucing rumahan juga bisa terjangkit rabies dan berbahaya terutama untuk yang belum divaksin vaksin anti rabies. Selain itu hewan rumahan kita bila perlu dikandangkan atau diikat agar meminimalisir kontak dengan anjing atau kucing liar.

Hewan rumahan atau peliharaan di rumah dapat dikontrol, tetapi tidak demikian dengan yang liar. Untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap anjing atau kucing yang terkena rabies, maka kita harus mengetahui ciri-ciri binatang yang sudah terinfeksi rabies.

Ilustrasi virus rabies. Sutterstock via Kompas.com
Ilustrasi virus rabies. Sutterstock via Kompas.com

Berikut ini ciri-ciri anjing rabies. 

Ciri paling umum seekor anjing atau kucing terinfeksi rabies adalah gelisah dan ketakutan. Anjing atau kucing yang gelisah dan ketakutan bisa menjadi penanda bahwa anjing kita sudah terinfeksi virus rabies.

Virus yang menyebabkan rabies akan langsung menyerang otak dan sistem saraf sehingga kemampuan mengendalikan diri dari binatang akan hilang. 

Karena itu anjing misalnya, akan ketakutan dan gelisah terus-menerus tanpa sebab yang jelas.

Ciri berikutnya adalah agresif. Apabila hewan peliharaan kita tiba-tiba menjadi agresif tanpa ada gangguan atau sebab dari luar maka bisa jadi hewan peliharaan kita sudah terinfeksi virus rabies.

Untuk itu kita harus wapada. Kemudian untuk lebih memastikannya kita bisa menghubungi dokter untuk memeriksa dan mendiagnosa hewan kita.

Hal ini diperlukan sebab perubahan ini bisa membahayakan manusia dan hewan lain di sekitarnya bila ia coba menggigit atau mencakar. Ini akan berpotensi menularkan rabies kepada manusia atau hewan lain yang terkena gigitannya.

Selain itu, demam juga bisa jadi penanda bahwa seekor anjing telah terinfeksi rabies. Demam merupakan salah satu gejala lain dari anjing yang sudah terserang virus rabies. Suhu tinggi merupakan salah satu respon utama tubuh terhadap infeksi virus. Menemukan anjing atau kucing yang demam, perlu diwaspadai.

Ciri lain dari rabies yang sudah menginfeksi seekor anjing adalah air liur berlebihan.

Meski bukan satu-satunya yang menjadi ciri anjing rabies, tetapi bila anjing peliharaan kita memiliki air liur yang berlebihan maka kita patut mewaspadainya. Air liur yang berlebihan disertai dengan lidah yang terus terjulur keluar bisa saja menandakan seekor anjing atau kucing sudah terserang rabies.

Seekor anjing atau kucing yang sudah terinfeksi rabies juga akan susah makan dan suka menghindari air. Pada anjing rabies misalnya, ada kecenderungan untuk menghindari air. Ia akan terlihat takut dan menolak untuk minum air sama sekali.

Hal ini disebabkan oleh karena rabies menyebabkan paralisis (suatu kondisi lumpuh karena gangguan pada saraf yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh) pada tenggorokan sehingga hewan susah menelan.

Anjing yang kejang juga bisa menjadi petunjuk awal kemungkinan hewan peliharaan kita telah terserang virus rabies. Hal ini disebabkan oleh sifat dari virus yang menyerang sistem saraf. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, anjing bisa saja pingsan atau koma.

Ciri lain seekor anjing kemungkinan sudah terinfeksi rabies adalah susah berjalan.

Susah berjalan ini ditandai dengan kelesuan. Hal ini menyebabkan anjing bertingkah sangat lelah dan tidak bersemangat. Virus rabies yang menyerang sistem saraf akan menyebabkan kelelah luar biasa pada hewan peliharaan kita. Selain susah berjalan, anjing atau kucing yang sudah terinfeksi rabies akan sangat sensitif terhadap cahaya dan suara.

Anjing rabies misalnya sangat sensitif terhadap cahaya dan suara. Saat terserang rabies, anjing  akan mudah terganggu ketika ia mendengar suara atau melihat cahaya yang terang. Bahkan rangsangan cahaya dan suara dapat membuatnya menjadi lebih agresif dan bisa menyerang hewan lain atau manusia yang ada di sekitarnya.

Itulah beberapa ciri dari anjing atau kucing yang sudah terserang virus rabies. 

Kenali ciri-cirinya sehingga ketika menemukan binatang peliharaan kita yang menunjukan gejala-gelaja di atas segera dilaporkan ke rumah sakit terdekat untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang terjadi.

Mari terus waspada sambil menjaga hewan peliharaan kita agar tetap aman dan selalu berada dalam pengawasan kita.

Selain itu percepatan vaksinasi untuk anjing-anjing dan kucing di wilayah ini harus terus dilakukan oleh pemerintah agar dapat meminimalisir wabah ini kian merebak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun