Satu hal yang menjadi kekurangan kita adalah tidak adanya rasa bangga kepada tim sepak bola kita. Akibatnya kita lebih banyak saling mempersalahkan pemain dan supporter, pemain dan pelatih, supporter dan PSSI.
Andai saja kita memiliki kebanggaan itu sedikit saja di dalam diri baik sebagai pemain, pelatih, maupun sebagai bangsa, maka apa pun yang ada di depan pasti kita terjang.Â
Rasa bangga itulah yang mendorong kita tetap semangat. Karena itu sebenarnya hal yang perlu kita tanyakan adalah sejauhmana persiapan kita dan bagaimana materi pemain tim nasional kita.
Kebanggaan sebagai penikmat sepak bola dan kebanggan sebagai pemain akan mengangkat moral kita di lapangan hijau.
Dengan menanamkan kebanggaan di dalam diri sendiri membuat kita lebih mengenal batas kemampuan kita sambil berusaha dengan berbagai cara agar kita tetap masuk ke lapangan hijau dengan kebanggaan yang menggebu-gebu.
Kebanggaan sebagai bangsa akan memberikan motivasi lebih sehingga membuat para pemain bermain dengan leluasa dan dengan satu optimisme tinggi.
Argentina memang dikenal sebagai salah satu negara yang menjadi kiblat sepak bola dunia dan memiliki talenta-talenta sepak bola yang tidak pernah habis.
Memang kenyataan demikian tetapi apakah kita harus mengagung-agungkan mereka lalu mengacuhkan negara kita?
Talenta sepak bola muda kita banyak tetapi sebagai akibat dari rendahnya apresiasi terhadap mereka, bakat mereka akan redup dengan sendirinya. Apresiasi itu bisa datang dari lingkungannya, klub sepak bolanya, pelatihnya, dan para pendukungnya.
Benar apa yang disampaikan oleh Coach Indra Safri, banyak pemain muda kita pada akhirnya tidak memperlihatkan konsistensinya pada  komitmen dengan apa yang digeluti karena faktor lingkungan, klub sepak bola, pelatih, dan kurang kondusifnya iklim sepak bola.
Selain itu redupnya bakat sang pemain juga disebabkan oleh minimnya kesempatan bermain di level klub.