Sejauh itu kita hanya memerangi politik uang dengan kata-kata yang tertulis di dalam peraturan-peraturan tanpa diikuti dengan tindakan nyata. Karena itu jangan berharap politik uang akan hilang.
Politik uang akan selalu berganti model dan bentuk. Â Dari model yang paling biasa sampai model yang paling canggih.
Kita harus mengamini bahwa politik uang dalam pemilu selalu berhubungan langsung dengan korupsi yang kian menjamur saat ini.
Jadi apabila kita belum bisa membasmi politik uang, jangan juga berharap korupsi akan hilang.
Hal ini dibenarkan karena politik uang akan berdampak pada mahalnya cost politik sehingga calon terbelunggu yang bisa saja membuat mereka akan melakukan tindakan korupsi.
ICW (Indonesian Coruption Watch) mencatat bahwa politik uang tidak hanya soal jual beli suara tetapi juga bisa berupa mahar politik, jual beli dukungan partai politik yang diketahui bahwa  tiket pencalonan iti tidak gratis, dan suap penyelenggara Pemilu.
Hal-hal di atas jika tidak diberantas pun politik uang akan tetap ada.
Maka sudah seharusnya saat ini kita memperbaiki mental bangsa kita dengan bersama-sama membasmi politik uang.
Perang ini harus menjadi perang bersama seluruh komponen bangsa, bukan saja pemerintah, Parpol, para Caleg, tetapi seluruh masyarakat.
Mari berdemokrasi secara sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H