Bagi yang memiliki keahlian di bidang marketing, usaha seperti kios atau jual-jualan pasti akan berhasil. Apalagi usaha itu sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Pengalaman selalu merupakan guru yang terbaik. Semua yang telah dikerjakan dan dipelajari di perusahaan dapat menjadi modal ketika di-PHK dari perusahaan. Jadi buat apa stres dan depresi.
Ketiga, manfaatkan aset-aset yang dimiliki. Biarkan aset bekerja untuk kita.
Ketika masih bekerja, tentu ada aset yang dimiliki. Apakah itu aset berupa tabungan ataupun aset berupa barang dan tanah.
Kelola aset-aset tersebut secara bijaksana agar mendatangkan cuan saat kita di-PHK perusahan.
Keempat, melamar ke perusahaan lain.
Apabila kita memiliki keahlian tetentu, cobalah mencari peluang melamar ke perusahaan-perusahan lain yang barangkali membutuhkan tenaga sesuai dengan keahlian yang kita punya.
Cari peluang-peluang itu lewat memanfaatkan informasi yang berseliweran di media-media massa dan media sosial yang ada.
Kelima, cobalah tetap optimis. Bila kita ingin melamar pekerjaan baru, tunjukkan bahwa kita yang menginginkan perusahaan tersebut.
Sikap optimis ditunjukkan dengan minat kita  kepada perusahaan yang kita pilih dengan pekerjaan yang memang sudah kita geluti dengan baik.
PHK memang serasa kiamat bagi seorang pekerja. Tetapi bagi seorang pekerja yang kreatif PHK merupakan peluang untuk mandiri dalam usaha.