Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perginya Sang Inspirator Dunia: King Pele

30 Desember 2022   09:38 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:42 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal dengan nama dunianya Pele dinyatakan oleh pihak Brasil telah menutup usia pada Kamis, 29 Desember 2022 waktu setempat di Sao Paulo, Brasil.

Rumah sakit tempat Pele dirawat, Rumah Sakit Israelita Albert Einstein telah menginfirmasi kematian sang legenda.

Kematiannya disebabkan oleh karena kegagalan banyak organ tubuh akibat kanker kolon yang dideritanya.

Sang legenda meninggal dalam usia 82 tahun setelah untuk sekian lama berjuang melawan kanker kolon yang dideritanya. Bahkan pada 2021 lalu ia sempat naik ke meja operasi untuk mengangkat tumor di usus besarnya.

Sejak saat itu kesehatannya terus memburuk. Pele pun tidak sempat hadir dalam perhelatan piala dunia Qatar 2022 karena terbaring di rumah sakit.

Pele sangat dikenal di seluruh dunia karena kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar di lapangan hijau.

Bakat besarnya dalam dunia sepak bola telah menghantarnya mengoleksi tiga trofi piala dunia untuk negaranya Brasil pada pergelaran Piala Dunia tahun 1958, 1962, dan 1970. Suatu capaian yang hingga kini belum berhasil disamai oleh satu pemain pun setelahnya.

Pele juga mencatatkan diri sebagai top skor sepanjang masa untuk negaranya dengan jumlah 77 gol dalam 92 pertandingan.

Seluruh pecinta sepakbola pasti berduka bersama kepergian King Pele.

Kepergiannya justru akan memunculkan banyak Pele baru di dunia sepak bola dunia. Kreativitas dan bakatnya di lapangan hijau sungguh merupakan talenta yang telah digandakan dengan sangat telaten sehingga memberikan kepada dunia suatu nuansa yang lain.

Hidupnya telah menginspirasi banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Hal ini diungkapkan sendiri sang Putri lewat tulisan yang sangat indahnya dalam Twitter ayahnya mengenang kepergian ayahanda tercinta, "Inspirasi dan cinta menandai perjalanan King Pele, yang telah meninggal dunia dalam damai hari ini. Love, love and love forever."

Berbagai pihak turut menyatakan belasungkawa tehadap kepulangan King Pele. Presiden Brasil Lula memberikan penghormatan khusus kepada Pele. Bahkan Brasil telah menetapkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati King Pele.

Walaupun Pele telah pergi tetapi inspirasi tidak pernah mati bersamanya.

Pele telah mengguncang sepak bola dunia sejak kemunculnya di piala dunia 1958 di Swedia. Pele mencetak satu-satunya gol dalam semifinal Brasil melawan Wales yang menandai kemunculannya yang spektakuler bersama tim Samba.

Ketika memenangkan trofi Piala Dunia 1958, ia masih seorang remaja yang berusia 17 tahun. Neymar Jr, suksesornya di timnas Brasil saat ini menyatakan, Pele tidak hanya bermain sepak bola tapi ia bermain dan menyebarkan kebahagiaan.

Meski demikian, itu bukan satu-satunya sumbangannya untuk dunia. Dia tidak hanya memesona dunia dengan kejeniusannya dalam sepak bola, tapi juga menghentikan perang, dan melakukan kegiatan-kegiatan sosial di seluruh dunia dan menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat yang mampu mengubah semua masalah, yaitu cinta.

Sebagai contoh,  ketika bersama tim legedaris Santos datang bermain di Nigeria, perang yang saat itu sedang berkecamuk di negara itu serta-merta berhenti.

Banyak media massa saat itu menurunkan berita yang nuansanya hampir sama. Demi Pele, perang pun dihentikan.

Hal ini sesuai dengan fakta di mana saat bermain di Lagos (Nigeria), gencatan senjata pun terjadi. Desingan peluru yang biasa terdengar berhenti serentak dan berubah menjadi sorak kekaguman terhadap Sang Raja. Pertandingan para legendaris Santos melawan Nigeria dimenangkan Santos dengan skor 2-1.

Karena itu tidak mengherankan kalau kita mengatakan bahwa magi seorang Pele tidak hanya untuk selak bola tapi juga untuk cinta dan perdamaian dunia. Ia telah menjadi inspirasi.

Selamat jalan Sang Inspirator. Semoga bersama para legenda sepak bola seperti Maradona, kalian dapat bermain bola bersama di surga seperti pesanmu ketika Maradona meninggal beberapa waktu lalu.

Selamat jalan King Pele. Dunia akan mengingatmu dengan penuh cinta karena penderitaan dunia hanya bisa diubah menjadi sukacita bila ada cinta di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun