Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Messi vs Mbappe, Kisah Epik Dua Teman yang Jadi Seteru

19 Desember 2022   17:29 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:48 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah dua mega bintang dari Argentina dan Prancis menjadi kisah yang sungguh menarik. Messi dan Mbappe adalah dua megabintang untuk timnya masing-masing. Messi bagi Argentina dan Mbappe bagi Prancis.

Keduanya memiliki arti yang sangat mendalam bagi Paris Saint-Germain (PSG) bersama dengan Neymar.

Mereka berdua selalu bahu-membahu untuk memberikan kemenangan bagi PSG di level klub.

Tapi tidak dengan final Piala Dunia malam tadi (Minggu, 18/12/2022).

Keduanya harus bahu-membahu dengan timnya masing-masing untuk memberikan yang terbaik bagi negaranya.

Inilah cerita epik dari dua teman yang jadi seteru. Menarik.

Malam puncak final Piala Dunia 2022 di Qatar telah menyajikan bagaimana peran keduanya sebagai nyawa tim mereka.

Pertandingan yang menegangkan buat kedua tim. Setiap detik dan menit menjadi begitu berharga. Kapan saja situasi bisa berubah. Lengah sedikit saja, jalannya pertandingan langsung berubah.

Dan Messi dan Mbappe ada di tengah-tengah situasi dan kondisi yang menegangkan itu.

Jalannya Pertandingan

Pertama-tama saya perlu jujur bahwa saya tidak berpretensi menguraikan secara rinci tentang jalannya perandingan final malam tadi. 

Saya hanya coba mendeskripsikan secara garis besar bagaimana peran dari Messi dan Mbappe bagi teman-teman sepermainannya di lapangan hijau.

Walaupun di babak pertama, Prancis tidak bisa berbuat apa-apa dan terkesan mati kutu di hadapan Leo Messi dkk, tapi tidak berarti mereka diremehkan begitu saja. Maka tidak heran, Prancis mampu bangkit dari keterpurukannya di babak kedua.

Meski tertinggal 2-0 di babak pertama, Prancis tidak patah arang. Beberapa pergantian pemain oleh juru taktik Prancis, Dider Deschamps mampu membuat pembeda di babak kedua bagi Prancis.

Sebaliknya, Argentina walau tetap mempertahankan penguasaan bola tapi tidak mampu menambah gol lagi di babak kedua.

Justru Mbappe memperkecil ketertinggalan mereka lewat titik putih setelah salah satu temannya dilanggar di kotak pinalti.

Tak lama berselang, ia kembali melesakkan bola ke gawang Argentina setelah menerima umpang matang di kotak 16 dengan sebuah tendangan voli yang mengecoh Martinez.

Kedudukan imbang terus bertahan sampai waktu babak kedua selesai.

Sementara di babak tambahan, kedua tim berusaha untuk menciptakan gol. Baru pada paruh kedua babak tambahan waktu Messi melesakan bola ke gawang Prancis memanfaatkan bola rebound dari Kiper Prancis.

Meski demikian, Kylian Mbape menciptakan gol balasan untuk menyeimbangkan kedudukan melalui titik pinalti setelah ada handsball di kotak pinalti oleh para pemain Argentina.

Lihat bagaimana peran Leo Messi dan Kylian Mbape bagi kedua timnya. Sungguh menarik menyaksikan mereka berdua di final Piala Dunia 2022.

Saat adu pinalti, Prancis harus takluk 4-2 dari Argentina. Dengan demikian Argentina mampu kembali mengangkat trofi Piala Dunia untuk keempat kalinya. Penantian 36 tahun itu terbayar lunas.

Arti Trofi ini bagi seorang Messi

Messi dan Argentina berjaya di Fifa World Cup 2022 Qatar. Di antara semua pemain, barangkali yang paling berbahagia adalah Messi.

Bakat dipadu dengan kerja keras tidak akan menghianati hasil. Begitulah kira-kira bagi seorang Lionel Messi.

Sejak menjadi pemain profesional, berbagai gelar individu dan gelar untuk klub sudah ia menangkan. Termasuk gelar yang dipersembahkan untuk Argentina lewat piala Copa America.

Yang masih membuatnya penasaran adalah Piala Dunia. Sejak masuk timnas Argentina di piala dunia 2006, Messi bersama Argentina selalu kandas dan tidak berhasil mempersembahkan trofi bergengsi seantero jagad itu untuk Argentina sebagaimana yang dilakukan Maradona.

Capaian spektakulernya bersama Argentina terjadi di Piala Dunia 2014 di Brasil. Waktu itu, mereka berhasil menjejakkan kakinya di final dan bertemu dengan Jerman. Argentina dikandaskan  Jerman dan mereka hanya menjadi runner up. Kala itu, Messi menjadi pemain terbaik, dan saat ini yang kedua untuk dia.

Orang selalu membanding-bandingnya dengan Maradona. Messi tidak menggubris semua itu karena baginya, Maradona jelas berbeda dengan dirinya. Setiap pemain hebat berjaya pada masanya.

Penantian yang lama itu akhirnya membuahkan hasil di Piala Dunia Qatar. Messi akhirnya menyempurnakan kariernya dengan mengangkat trofi Piala Dunia.

Benar apa yang dikatakan Pele, Messi pantas memenangkan trofi piala dunianya untuk pertama kali. Menurutnya saat ini, sepak bola terus menceritakan kisahnya dengan cara yang memikat.

Bagaimana dengan Mbappe?

Kekalahan Mbappe malam tadi bukanlah akhir dari segalanya. Dia adalah pemain yang sungguh fantastis. Seorang pemain yang sangat dibutuhkan oleh tim. Ia mampu mengangkat moral tim saat mereka telah menemui jalan buntu. Perjalanan panjang dari kariernya masih seaparuh jalan.

Usianya yang masih muda membuat kariernya juga masih sangat cemerlang.

Mencetak 4 gol dalam satu pertandingan sebesar final Piala Dunia memberikan gambaran yang cukup jelas tentang bakat dan talentanya yang tak terbantahkan.

Ia telah mencetak sejarah dengan memenangkan trofi Piala Dunia pada 2018 silam di Rusia. Sedangkan final malam tadi, hanya soal ketidakberuntungnya saja. Dia tetap keluar dari lapangan dengan kepala tegak, walau tangis sedih pasti saja terjadi.

Sepak bola memang harus seperti itu. Ada yang harus tertawa dan ada yang harus menangis.

Messi dan Argentina tertawa untuk kesuksesan mereka memboyong Piala Dunia untuk yang keempat kalinya. Sedangkan Mbappe dan Prancis harus kembali dengan air mata karena tidak beruntung mempertahankan trofi yang telah mereka rebut di perhelatan Piala Dunia di edisi kali lalu.

Meski demikian, Messi dan Mbappe selalu menyanyikan cerita menarik tentang kisah pertemanan dan perseteruan yang seru. 

Dua orang teman yang menjadi tandem untuk selalu mempersembahkan kemenangan untuk PSG di suatu waktu, harus menjadi seteru di Piala Dunia karena panggilan dan cinta akan tanah airnya.

Kisah epik ini akan menjadi catatan sejarah dalam dunia persebakbolaan sepanjang masa. 

Salam Olahraga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun