Final piala dunia kali ini (piala dunia 2022, Qatar) sungguh menarik karena menghadirkan dua kutub sepak bola yang menjadi kiblat sepak bola dunia. Argentina mewakili benua Amerika (khususnya Amerika Latin) dan Prancis mewakili benua Eropa.
Sebagaimana dilansir Tempo (Jumat, 16 Desember 2022) selama beberapa edisi piala dunia selalu menghadirkan finalis dari negara-negara Eropa yang membuat Piala Dunia sepertinya bercita rasa Eropa. Dari empat turnamen terakhir sejak 2006 hanya terjadi sekali pertemuan wakil dua benua tersebut, yaitu pada Piala Dunia 2014 antara Jerman dan Argentina.
Pada final Piala Dunia edisi kali ini, dua benua yang berisi raksasa-raksasa sepak bola itu kembali bertemu.Â
Benua Amerika diwakili Argentina yang melaju ke final setelah mengandaskan Kroasia di semi final dengan skor 3-0. Sedangkan Benua Eropa diwakili oleh Prancis yang melaju ke final setelah meunundukkan Maroko 2-0.
Dalam catatan sejarah persepakbolaan yang dikutip oleh berbagai media massa dan digital menyebutkan bahwa kedua negara telah bentrok di lapangan hijau sebanyak 12 kali. Dari pertemuab-pertemuan tersebut, Argentina menang 6 kali dan Parancis menang 3 kali. Sisanya adalah imbang.
Laga yang akan berlangsung di Stadium Lusail pada Minggu, 18/12/2022, pukul 22.00 WIB akan menjadi laga ke-13 bagi kedua tim.
Bagi Argentina, final ini akan menjadi sarana meraih gelar juara untuk ketiga kalinya setelah terakhir pada 1986.
Sedangkan Prancis mampu menambah catatan impresif mereka sebagai raksasa sepak bola dunia karena juga suskes menggores sejarah baru dengan menjadi tim kelima yang berhasil menembus final Piala Dunia secara beruntun.
Lima negara yang pernah menembus final Piala Dunia secara beruntun alias back to back, yaitu Italia, Brasil, Belanda, Jerman Barat, dan Argentina.
Prancis juga melalui final Piala Dunia Qatar 2022 bisa memberikan pembuktian catatan apiknya jika mampu menjadi juara untuk dua edisi Piala Dunia secara beruntun setelah apa yang dilakukan Italia pada 1934 dan 1938, dan Brasil pada 1958 dan 1962. Kita tahu bahwa Prancis datang ke Qatar sebagai juara bertahan setelah sebelumnya mampu memboyong trofi paling bergengsi tersebut ke negaranya pada 2018 lalu.
Laga final Piala Dunia Qatar juga merupakan final keempat bagi Prancis. Les Bleus sebelumnya lolos ke final pada 1998, 2006, dan 2018.
Pada final 1998, Prancis menjadi juara dunia setelah mengalahkan Brasil. Prancis kembali menjadi juara dunia pada 2018 lalu setelah menaklukkan Kroasia. Sedangkan pada 2006 Les Bleus takluk dari Italia melalui drama adu pinalti setelah keduanya bermain imbang pada waktu normal hingga babak tambahan waktu.
Selain sejarah impresif kedua tim, duel ini pun menjadi sorotan karena menghadirkan dua mega bintang  dalam diri Messi dan Mbappe. Keduanya pernah bertemua dua kali sebelum menjadi teman di PSG.
Pertemuan pertama mereka adalah di Piala Dunia 2018. Saat itu, timnas Prancis dan timnas  Argentina bertemu di babak 16 besar dengan kemenangan berpihak kepada Mbappe dan Les Bleus dengan skor 4-3 di mana dua di antara 4 gol timnas Prancis dicetak oleh Mbappe.
Sementara itu pertemuan keduanya kembali terjadi di level klub di babak 16 besar Liga Champions 2020-2021. Messi kala itu masih memperkuat Barcelona, sedangkan Mbappe memperkuat PSG. Messi dan Barcelona harus kembali menanggung malu karena kalah agregat 2-5 dari Mbappe dan PSG. Â Gol-gol kedua tim dibuat oleh bintangnya masing-masing, yaitu Messi dan Mbappe. masing-masing 2 gol untuk Messi.
Dengan demikian, laga final Piala Dunia akan menjadi kesempatan bagi keduanya untuk bertemu ketiga kalinya. Apakah Mbappe akan kembali mempecundangi Messi atau Messi akan membalas dua kekalahannya dan keluar sebagai pemenang, laga di Stadium Lusail yang akan menarasikan kisahnya pada Minggu nanti.
Dua teman yang jatuh bangun di klub, mempersembahkan kemenangan untuk PSG harus berhadapan sebagai seteru di final Piala Dunia kali ini.
Sekedar catatan untuk La Pulga atau Messi. Â Piala dunia Qatar 2022 menjadi kesempatan baginya untuk melengkapi gelar. Bintang PSG tersebut telah mengoleksi semua gelar klub dan individu, kecuali Piala Dunia. Karena itu, jika Argentina mampu menaklukkan Prancis dan mampu memboyong Piala Dunia ke negara mereka, maka ini akan menjadi kado paling istimewa bagi Messi. Ia pun dapat pensiun dengan tenang dan terhormat.
Sekarang tinggal saja bagaimana kedua pelatih meramu kesebelasan mereka. Adu skill dan taktik akan dipertontonkan di Lusail. Siapa yang akan menangis dan siapa yang tertawa akan ditentukan pada pertandingan nanti.
