Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Merdeka (Bukan) Kurikulum Utopia

15 November 2022   14:34 Diperbarui: 18 November 2022   13:13 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan kedua adalah tidak semua siswa on dan tanggap dalam melihat setiap permasalah atau project yang ada di sekolah. Hal ini dikarenakan faktor kemampuan setiap individu yang berbeda. Padahal dalam kurikulum merdeka, ketuntasan belajar siswa sangat ditentukan oleh kemampuan siswa sendiri.

Tetapi tantangan ini dapat teratasi bila landasan yang diletakkan bagi para peserta didik sejak dini sudah bagus. Potensi dan kompetensi siswa akan tereksplorasi dengan baik bila ditata dengan baik sejak Paud atau TK.

Jika semua berjalan sesuai dengan koridornya, kurikulum merdeka mampu mengantar siswa dan guru mencapai kemerdekaan dalam belajar dan mengajar.

Tetapi apabila tantangan-tantangan itu tidak dijawab dengan tuntas, maka kurikulum merdeka hanya akan menjadi kurikulum utopia. Sesuatu yang hanya bergerak dan berjalan di dunia angan-angan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun