Penusukan oleh orang yang tidak dikenal semakin meresahkan. Fenomena ini terjadi begitu saja dan hampir serentak di seluruh Indonesia. Bukan saja terjadi tahun ini. Kasus yang sama sudah terjadi berulang kali.
Beragam motif turut melatarbelakangi pelaku melakukan perbuatan kejinya ini. Mulai dari dendam, perampokan, pencurian, dan lain sebagainya.
Tetapi dari semua motif itu, sebenarnya masalah psikologis adalah faktor utama penyebab penusukan yang dilakukan pelaku. Kejiwaan pelaku yang terganggu menjadi awal dari perilakunya yang menyimpang. Akal sehatnya menjadi tumpul sehingga ia dikendalikan oleh naluri hewaninya.
Semua tindakan dan perbuatannya bukan didasarkan pada satu kalkulasi matang dari pikirannya yang rasional tapi lebih didorong oleh emosinya yang meledak-ledak dan tidak terkendali.
Sebelumnya diberitakan bahwa Shakila, bocah perempuan 12 tahun di Cimahi menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal saat pulang ngaji pada Rabu, 20/10 2022.Â
Shakila ditusuk di lokasi yang tidak jauh dari rumahnya di Jalan Mukodar, RT 04/07, Kelurahan Cibeum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.Â
Setelah empat hari buron, pelaku akhirnya ditangkap. Dari pelaku, polisi sebagai penyidik memperoleh keterangan bahwa motif penusukannya adalah pembunuhan berencana dan pencurian.Â
Ia meminta HP, tapi korban tidak memiliki HP. Karena kesal, pelaku langsung menusuk korban di bagian punggung hingga tembus ke jantung. Tindakan tersangka mengakibatkan korban meninggal setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Setelah itu, dua hari berselang seorang tukang Ojol mengalami penusukan dari orang tak dikenal di Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Sabtu 22 Oktober pukul 13.00 WIB).
Rentetan penusukan oleh orang tak dikenal (OTK) ini merupakan sebuah fenomena yang tidak biasa. Orang menjadi bertanya-tanya, mengapa kasus penusukan oleh orang tak dikenal ini kian marak. Fakta psikologis apa yang melatarbelakangi para pelaku melakukan perbuatan  keji mereka.
Gangguan mental para pelaku sudah sedemikian akutkah sehigga tidak ada sedikit rasa empati terhadap sesama. Tanpa berpikir panjang, mereka tega bertindak brutal menghabisi nyawa orang lain.