Sebab mati hidupnya usaha mikro, kecil dan menengah tergantung dari bagaimana upaya mereka menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi modern.
Usaha kecil perlu memikirkan dengan matang pangsa pasar, target dan selalu merevisi dirinya sehingga selalu up to date.Â
Jika tidak menyesuaikan diri dengan tren dan perkembangan yang ada maka perlahan-lahan usaha-usaha kecil tersebut akan gulung tikar. Suatu hal yang tidak kita inginkan bersama.
Untuk itu usaha kecil harus mengadopsi berbagai teknologi digital untuk menangkap berbagai peluang yang ada.Â
Usaha-usaha kecil harus banyak belajar, terutama saling belajar untuk bisa berkompetisi secara sehat. Dengan saling belajar, UMKM mampu melihat peluang-peluang bisnis untuk berinovasi sehingga kreativitas semakin bertumbuh.
Saling belajar itulah yang akan mengekspose kelemahan atau kekurangan dari masing-masing UMKM sehingga mereka dapat menentukan strategi apa yang perlu dibangun untuk menenangkan kompetisi.
Kompetisi yang diharapkan adalah kompetisi yang sehat demi melihat peluang dalam mengembangkan usaha yang dimiliki.
Di samping saling belajar, UMKM juga dapat meningkatkan standar produk untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga mereka tetap loyal dengan produk-produk tawarannya.
Saat ini UMKM ekonomi kreatif Indonesia mencapai 25 miliar dolar AS dan saat ini ada lebih dari 64 juta UMKM di dalam negeri.
Resesi ekonomi yang di depan mata akan memicu pengurangan aktivitas usaha yang bisa menmbulkan PHK (pemutusan hubungan kerja) dan juga inflasi yang terus meningkat.