Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Perbedaan antara Marah Biasa dan Intermittent Explosive Disorder

7 Oktober 2022   20:49 Diperbarui: 8 Oktober 2022   14:44 2209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Kurang tidur. Ya, kurang tidur menyebabkan tubuh kurang fit, lesu, dan kepala sering pusing. Tubuh membutuhkan istirahat. Dan menurut ilmu medis, tubuh kita membutuhkan 8 jam sehari untuk beristirahat. Dengan istirahat yang cukup, energi tubuh akan kembali pulih, otak pun akan kembali fresh.

Bila tubuh dan otak istirahat cukup, maka energi-energi negatif yang membuat kita cepat marah akan pergi jauh-jauh. Kita menjadi orang yang positif yang selalu menyebarkan energi positif kepada orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Kedua, kondisi tubuh kurang fit. Kondisi tubuh yang kurang fit selain disebabkan oleh kurang istirahat, bisa juga disebabkan oleh penyakit atau juga kelelahan. Tubuh yang lelah akan menyebabkan emosi kita tidak stabil dan gampang tersulut api amarah.

Ketika tubuh tidak nyaman untuk beraktivitas, maka masalah-masalah kecil yang sebenarnya bukan masalah dapat membuat kita marah dan mudah tersinggung.

Ketiga, stres. Stres merupakan penyebab utama seseorang memiliki emosi yang tidak stabil dan cenderung meledak-ledak dan berlebihan. Karena itu sebisa mungkin menghindarkan diri dari hal-hal yang membuat kita stres.

Ini adalah tiga pemicunya. Sekarang bagaimana, jika seseorang telah menderita Interminttent Explosive Disorder. Hal yang paling utama dan terutama adalah meyakinkan diri sendiri bahwa amarah yang meledak-ledak itu tidak bagus untuk diri pribadi atau pun untuk orang-orang ada di sekeliling kita.

Kesadaran dan niat itu dapa mengubah perilaku kita yang mudah sekali emosian dan pemarah menjadi pribadi yang lebih sabar. Tetapi apabila memang emosi tidak dapat lagi ditahan, maka cara yang paling ampuh adalah menarik napas dalam-dalam sambil menghitung dalam hati 1 sampai 10 atau 20 untuk menenangkan pikiran sebelum kata-kata amarah itu terpaksa harus kita tumpahkan keluar.

Dengan demikian amarah kita menjadi lebih berbobot dan bisa juga memiliki daya pengubah.

Hal berikutnya adalah menemukan pemicu atau hal yang membuat kita marah. Dengan mengetahui penyebabnya, kita dapat fokus mengatasi dan mencari jalan keluarnya.

Kemudian hal berikut adalah ekspresikan kemarahan itu dengan menggunakan kata-kata yang tidak menyakiti hati orang lain. Jangan sampai menyimpan dendam atau membiarkan emosi yang muncul berlarut-larut.

Intermittent Explosive Disorder memang sesuatu yang sungguh mengganggu. Tetapi bukan berarti suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan atau pun diperbaiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun