IDF (International Diabetes Federation) mencatat pada tahun 2021, ada 236 ribu orang di Indonesia mati karena diabetes. Sementara itu dalam pemeringkatan IDF, Indonesia berada di peringkat keenam dunia kematian tertinggi (databox.katadata.co.id. Indonesia berada di bawah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Pakistan, dan Jepang.
Menurut IDF, penyakit diabetes telah menyebabkan jutaan masyarakat dunia telah kehilangan nyawa mereka. Dan seperti yang kita tahu, diabetes adalah penyakit gula kronis di mana pengidapnya tidak mampu lagi mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan mengubahnya menjadi energi.
Gula darah memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh yaitu untuk menyuplai energi dalam tubuh. Gula darah rendah akan menimbulkan masalah bagi tubuh. Demikian pula sebaliknya, bila gula darah tinggi pun akan menimbulkan masalah.
Lalu berapa kira-kira gula darah yang normal di dalam tubuh?
Gula darah yang normal di dalam tubuh tidak boleh lebih dari 100 mg/dL. Seseorang akan dikatakan telah memasuki tahap prediabetes bila kandungan gula darahnya telah berada di antara 100 hingga 125 mg/dL. Dan jika gula darah seseorang telah berada di atas rata-rata itu maka orang tersebut telah menderita diabetes kronis.
Jika sudah terjadi seperti demikian, maka seseorang akan mengalami masalah yang serius untuk kesehatannya. Karena itu, untuk menjaga stabilitas gula darah dalam tubuh, beberapa makanan lokal berikut ini sangat bagus.
Pertama, ubi jalar. Beberapa penelitian membuktikan bahwa ubi jalar memiliki kadar glikemik yang rendah. Tidak diragukan lagi ubi jalar adalah makanan sehat dan bergizi dengan skor glikemik yang rendah.
Dalam sebuah buku yang berjudul Healing Foods, dikatakan bahwa ubi jalar adalah obat herbal untuk penyakit diabetes.
Ubi jalar mengandung berbagai zat yang sangat berguna untuk tubuh. Ada zat besi, vitamin A, beta karoten, dan sumber protein nabati yang membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan sensivitas insulin.
Kedua, buah beri. Tumbuhan satu ini banyak dijumpai dan memiliki banyak jenisnya. Salah satu jenis yang biasa saya temui di tempat asal saya adalah mulberry. Bila warna buanya sudah menghitam maka akan menghasilkan rasa yang manis. Cita rasanya yang manis inilah yang membuat buah berry jenis ini sering diolah menjadi sirup maupun selai.
Buah ini kaya akan zat besi dan kaya akan vitamin yang sangat bagus untuk kesehatan tubuh. Berry mengandung antioksidan tinggi yang bisa membantu mencegah terjadinya stres oksidatif yang selalu berhubungan dengan terjadinya resistensi insulin dan berbagai masalah kesehatan kronis.
Ketiga, buah Kersen. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa buah kersen  mengandung gula jenis fruktusa, glukosa, dan sukrosa. Kandungan gula alami pada buah kersen adalah sebagai pengganti gula tebu bagi para penderita diabetes.
Kandungan vitamin C, beta karoten, vitamin B Kompleks pada buah kersen sangat bermanfaat mengatur gula darah dalam tubuh. Sementara manfaat buah kersen adalah untuk membantu mengontrol kadar gula dalam darah tetap normal.
Keempat, buah Alpukat. Alpukat juga sangat baik untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Selain bisa menurunkan kadar gula darah, buahnya yang lembu dan rasanya yang lezat kaya akan lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral yang terbukti meningkatkan kadar gula darah.
Umbian dan buah-buah lokal di atas menawarkan kasiat yang sangat baik bagi kesehatan terutama dalam hubungan dengan mengontrol gula di dalam tubuh.
Tetapi untuk lebih tepatnya, kontrol gula darah ke dokter untuk memastikan gula darah kita normal, rendah, atau tinggi.
Sedangkan untuk tindakan preventifnya, batasilah jumlah asupan makanan manis dan kurangi asupan karbohidrat. Selain itu seimbangkan dengan olahraga yang teratur serta perbanyak asupan makanan tinggi serat. Banyak minum air putih dan ingat untuk selalu memeriksa informasi gizi pada makanan dan minuman.
Hati-hatilah karena banyak makanan yang mengandung gula yang cukup tinggi. Makanan itu bisa makanan kemasan dan juga makanan poko seperti roti, sereal, saus pasta, margarin, kentang tumbuk, dan saus tomat.
Salam Sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H