Dampak dari inflasi tinggi tidak hanya menyentuh satu sektor saja tetapi semua sektor akan terkena imbasnya. Dan seperti biasa, masyarakat kecil yang paling merasakan akibatnya.
Solusi atau jalan keluar untuk menekan protes dan gejolak di tengah masyarakat, pemerintah membuat sebuah skema bantuan langsung tunai (BLT) BBM. Setiap orang yang masuk dalam kriteria dan syarat penerima BLT ini akan menerima Rp 600.000.
Berikut beberapa kriteria atau syarat seseorang berhak menerima BLT BBM. Â
Pertama adalah warga miskin atau rentan miskin. Kedua adalah warga negara yang bukan aparatur sipil negara (ASN), TNI atau Polri. Ketiga adalah mereka yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM)dalam DTKS Kemensos. Keempat adalah warga atau pekerja yang memiliki penghasilan atau gaji di bawah Rp 3,5 juta yang terkena dampak kenaikan BBM.
Dampak Negatif dari BLT
BLT BBM tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga dampak negatifnya.
Kita tahu bersama skema BLT telah menjadi senjata ampuh dan andalan pemerintah untuk menekan gejolak dari masyarakat kecil. Dan hal ini ternyata bekerja baik sehingga pemerintah terus-menerus menggunakan cara yang sama.
Namun sebagai warga negara dan masyarakat, kita mesti kritis terhadap skema BLT tersebut, sebab tidak semua persoalan di dalam masyarakat atau warga negara harus diredam dengan BLT.
Pemerintah harus lebih kreatif dalam menyelesaikan setiap masalah. Harus kita akui masih banyak masyarakat masih tidak sadar akan bahaya dari BLT. Justru kemanjaan yang diberikan pemerintah kepada mereka membawa bahaya besar yang tidak kasat mata.
Skema BLT ini sifatnya hanya sementara. Karena itu masyarakat kecil tidak bisa diberdayakan dengan BLT.