Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cegah Stunting dengan MPASI yang Bergizi dan Bernutrisi

23 Agustus 2022   17:48 Diperbarui: 23 Agustus 2022   18:17 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi MPASI untuk anak. Sumber: generasimaju.co.id

Makanan Pendamping ASI (MPASI) sangat penting untuk bayi. Sebagai makanan pendamping ASI, standar makanan yang bergizi dan bernutrisi harus mendapat perhatian utama.

Ingat namanya makanan pendamping jadi bukan itu yang utama. Makanan utama ASI tetap harus menjadi prioritas untuk bayi. Meski hanya sebagai makanan pendamping, tetapi makanan itu harus memenuhi standar gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh seorang bayi.

Untuk itu ayah dan ibu harus benar-benar memastikan bahwa MPASI yang diberikan kepada bayi mereka adalah MPASI yang baik dan bagus untuk perkembangan dan pertumbuhannya.

Lalu, Apa hubungan MPASI dan Stunting?

MPASI adalah makanan pendamping ASI untuk pemenuhan gizi dan nutrisi bayi. Sementara itu stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari masa kehamilan sampai usia 24 bulan.

Apabila MPASI yang diberikan pada bayi tidak bergizi dan bernutrisi, maka anak dapat mengalami stunting.

Kita semua tahu, masalah stunting masih menjadi persoalan bagi bangsa ini. 

Hal ini selalu berkorelasi dengan pemenuhan gizi dan nutrisi yang kurang. Ayah dan ibu harus tahu bahwa waktu krusial pemenuhan gizi dan nutrisi adalah saat si ibu yang sedang hamil dan selanjutnya sampai pada saat bayi lahir hingga usia 23 bulan atau 2 tahun.

Menurut data WHO (World Health Organisation) yang dikutip dari GridHealth.id, ada kurang lebih 162 juta anak di bawah 5 tahun yang mengalami stunting setiap tahun. Salah satu penyebab angka stunting yang begitu tinggi yaitu asupan gizi yang buruk.

Sebagai orang tua, kita harus tahu bahwa gangguan tumbuh kembang anak ini nantinya sangat mempengaruhi pribadinya ke depan. Pertumbuhan anak pasti terhambat. Dan pengaruhnya akan sampai pada perkembangan kognitif dan motoriknya.

Karena stunting akan memberikan pengaruh untuk seluruh kehidupannya kelak, maka gizi dan nutrisi kepada bayi sudah harus diperhatikan sejak di dalam kandungan.

Apa yang menjadi asupan gizi seorang ibu pada saat hamil sangat memberi dampak kepada bayinya. 

Karena itu ibu hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Ibu hamil harus banyak mengonsumsi makanan seperti telur, daging sapi, ayam, kacang-kacangan, ataupun biji-bijian. Selain itu harus ditunjang pula dengan suplemen tambah darah.

Setelah seorang bayi lahir, ibu juga harus tetap memperhatikan gizi dan nutrisi dalam makanannya untuk memproduksi ASI yang bergizi dan bernutrisi tinggi bagi bayi. Selama 6 bulan pertama, ASI eksklusif diberikan kepada bayi.

Setelah periode 6 bulan pertama itu, lalu diikuti dengan pemberian MPASI. Makanan Pendamping ASI yang bergizi dan bernutrisi sangat diperlukan oleh si kecil untuk menunjang pertumbuhannya.

Pemberian MPASI dilakukan pada usia 6 bulan hingga 24 bulan di mana masa atau priode tersebut merupakan periode yang sangat penting untuk pertumbuhan seorang anak.

Apalagi saat ini untuk memperoleh informasi yang valid tentang MPASI yang bergizi dan bernutrisi tidak terlalu sulit. Berbekal perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, mencari informasi-informasi seperti itu sudah menjadi begitu mudah.

Zat yang dibutuhkan dalam MPASI adalah protein hewani. Protein hewani terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan seperti telur, ayam, dan ikan.  Susu juga mengandung protein hewani. Tetapi perlu diperhatikan susu yang baik untuk seorang bayi. Menurut anjuran para dokter, susu formula baru boleh diberikan kepada bayi yang sudah satu tahun ke atas.

Dalam satu studi yang dilansir Kompas.com, dikatakan bahwa protein hewani adalah protein yang paling dibutuhkan oleh bayi. Hal ini telah terbukti dalam satu penelitian di Afrika.

Anak-anak yang mongonsumsi bahan makanan (MPASI) yang mengandung protein hewani mempunyai tubuh yang lebih tinggi dari pada yang hanya mengonsumsi protein nabati.

Meski demikian, bukan berarti protein nabati tidak penting. Protein nabati sama pentingnya dengan protein hewani, hanya saja perlu diperhatikan standar asupan proteinnya. Sebab protein nabati tidak mempunyai asam amino yang lengkap seperti yang ada di dalam protein hewani yang bisa mencegah stunting.

Di samping itu makanan yang banyak mengandung zat besi juga sangat dibutuhkan oleh bayi. Bahan makanan yang mengandung zat besi seperti bayam, daging dan hati ayam atau sapi.

Bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral juga sangat dibutuhkan untuk melengkapi nutrisi pada bayi. Makanan-makanan itu antara lain, pisang, wortel, brokoli, kangkung dan beberapa sayuran lain.

Bila ibu memiliki gizi yang cukup maka air susu yang diproduksi juga mengandung nilai gizi dan nutrisi yang tinggi. Dan untuk mendukung tumbuh kembang yang baik juga dibutuhkan MPASI yang bergizi dan bernutrisi. 

Stunting tidak dapat dicegah dan terus menghantui kita, bila kesadaran akan pentingnya gizi dan nutrisi untuk bayi tidak diindahkan oleh para orang tua.

Karena itu untuk menurunkan angka stunting harus ada upaya dari semua pihak. Dan itu bukan saja dari pemerintah tetapi juga peran ayah dan ibu. Tanpa kerja sama yang terintegrasi, maka semua daya dan upaya itu akan percuma.

Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun