Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

5 Sisi Positif dari Kolonialisme dan Imperialisme bagi Kemerdekaan Bangsa Indonesia

17 Agustus 2022   11:46 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:13 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa orang pribumi sedang bekerja bersama orang Belanda di zaman kolonial. Gambar diolah dari Kontan.co.id

Dari sejarah kita mendapat informasi bahwa bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya terutama rempah-rempah dan cendana.

Sumber daya alam yang melimpah menjadi daya tarik bagi bangsa-bangsa Eropa.

Maka dalam sejarah bangsa kita, ada beberapa bangsa Eropa yang menjajah bangsa kita dengan maksud untuk mengeruk kekayaan kita dengan berbagai cara untuk kemuliaan bangsa mereka. Bangsa-banga itu adalah Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.

Beberapa orang pribumi sedang bekerja bersama orang Belanda di zaman kolonial. Gambar diolah dari Kontan.co.id
Beberapa orang pribumi sedang bekerja bersama orang Belanda di zaman kolonial. Gambar diolah dari Kontan.co.id
Meski demikian ada 5 sisi positif yang kita peroleh dari kolonialisme dan imperialisme barat atau Eropa atas bangsa kita

Pertama, dengan adanya penjajahan berupa kolonialisme dan imperialisme kita menjadi tahu, dijajah itu sangat tidak mengenakan. Kita belajar untuk tidak menjadi penjajah di masa yang akan datang.

Ketegasan dan kegigihan bangsa Indonesia dalam menantang penjajahan terungkap jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama. Bagi bangsa kita, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Kedua, kedatangan bangsa Barat ke negara kita telah memberikan banyak perubahan pada kehidupan masyarakat pada umumnya waktu itu. Banyak sekali peninggalan Bangsa Barat yang ada hingga saat ini, sebagai contoh pendidikan.

Politik balas budi yang dilancarkan oleh pihak Belanda akhirnya memberi keuntungan karena  beberapa putra terbaik kita mulai mengenyam pendidikan. Hasilnya banyak cedekiawan lahir dan mulai menyadari keterjajahan bangsa kita.

Apa yang kemudian terjadi adalah mereka memperjuangkan kemerdekaannya. Sebelum adanya pendidikan, perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan masih bersifat kedaerahan. Masih terpecah-pecah dan sendiri-sendiri. Belum terorganisir dengan baik sehingga gampang dipatahkan oleh Belanda dengan politik memecah belahnya (devide et in pera).

Terhitung sejak organisasi Budi Utomo dideklarasikan oleh para pemuda dengan sumpah mereka yang dikenal dengan sumpah pemuda, gerakan untuk merebut kemerdekaan mulai masif. Gerakan-gerakan rakyat mulai lebih teroganisir dan berpola.

Semakin banyak kaum terpelajar pribumi, kemerdekaan sebagai sesuatu yang niscaya semakin dekat dengan bangsa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun