selibater dalam agama Katolik Roma.
Aneh tapi nyata. Begitulah sebagian orang memandang cara hidup para religius atau kaumMereka memilih untuk tidak menikah sambil menghayati tiga kaul atau janji suci yang dibaktikan kepada Tuhan.
Sejak  jamannya Bapak Bapak Gereja dan berdasarkan tradisi dari Gereja yang terus diwariskan Gereja hingga saat ini, memang para religius dan kaum tertahbis dalam Gereja Katolik mempunyai satu cara hidup yang khas.Â
The way of life atau cara hidup mereka inilah yang membedakan mereka dari orang banyak.
Meski setiap serikat atau ordo para selibater memiliki cara hidup khas seturut pendirinya tetapi mereka tetap memiliki kekhasan yang sama dalam menghayati ketiga kaul mereka yaitu kaul kemurnian, kaul kemiskinan, dan kaul ketaatan.
Kaul atau janji itu merupakan komitmen dari diri sendiri kepada Tuhan untuk hidup murni, miskin, dan taat. Pertanggungjawabannya selalu kepada Tuhan. Sebab janji atau kaul itu diikrarkan dengan Tuhan bukan dengan manusia.
Memang diucapkan di depan pemimpin serikat atau ordo tetapi kehadiran pemimpin hanyalah sebagai saksi karena kaul itu ditujukan kepada Tuhan.
Menurut Santo Paulus, sang rasul para bangsa itu, memang dalam hidup ini ada 3 jenis orang yang tidak menikah . Menurutnya, ada orang yang tidak kawin karena memang dilahirkan demikian. Kedua, ada orang yang tidak kawin karena dibuat oleh orang lain demikian. Yang terakhir, ada orang yang tidak menikah karena memang kehendaknya yang diputuskan secara bebas.
Nah, para religius dan kaum tertahbis adalah mereka yang masuk dalam kelompok yang ketiga.
Penyerahan diri kepada serikat atau ordo dan Tuhan bukan untuk enak-enak, untuk berpesta pora atau bermalas-malas, tetapi para religius dan kaum tertahbis ingin digunakan oleh Tuhan untuk terlibat  dalam karya perutusan Tuhan sendiri.
Dengan demikian kaul-kaul yang diikrarkan adalah janji seorang religius atau selibater untuk terlibat secara penuh dalam perutusan Gereja.