Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Overthinking Ternyata Penyebab Berbagai Penyakit yang Tak terdeteksi Medis, Kenali Pemicunya dan Bagaimana Mengatasinya

22 Juli 2022   21:45 Diperbarui: 23 Juli 2022   09:35 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah Anda tidak berhenti memikirkan suatu masalah? Atau pernahkah Anda merasa khawatir terhadap sesuatu secara berlebihan sampai-sampai Anda kesulitan tidur dan mengganggu kualitas hidup dan kesehatan mental Anda?

Bila demikian kenyataannya maka Anda adalah seorang overthingking.

Overthingking bisa saja dialami oleh siapa saja. Namun overthingking akan menjadi masalah saat seseorang sudah dikuasainya dan akhirnya membuat stres sampai mendatangkan masalah kesehatan yang serius.

Overthinking adalah kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, seolah-olah tidak ada ujungnya.

Overthinking bisa juga berarti kondisi di mana seseorang merasa cemas akan suatu hal sehingga hanya memikirkan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi secara terus menerus.

Overthingking bisa menjadi kebiasaan buruk yang berdampak fatal bila tidak cepat diatasi atau ditangani.

Ketika seseorang mengalami overthinking justru ia menghambat penyelesaian masalah dan bukannya mencari solusi atau jalan keluar.

Memikirkan suatu hal secara berlebihan pada dasarnya tidak baik, apalagi hal tersebut tidak terlalu penting.

Bukanlah hal yang mudah untuk menghilangkan atau minimal mengubah kebiasaan overthinking selain kemauan dan tekad yang kuat untuk mengubahnya.

Agar tidak menjadi overthinking, maka kenali beberapa hal berikut yang menjadi pemicu overthinking

Pertama, orang yang overthinking biasa memikirkan sesuatu secara berulang-ulang secara berlebihan.

Hal ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan fokus dan konsentrasi untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas yang lebih penting.

Kedua, seseorang yang overthinking akan memikirkan hal-hal yang tidak penting, seperti kata orang tentang dirinya, atau mengandai-andai tentang suatu masalah yang sudah dilakukan di masa lalu.

Semua pikiran negatif itu menguasainya sehingga hal-hal sepeleh yang sebenarnya tidak masalah dijadikan bermasalah.

Sadarlah bahwa ada orang yang berkomentar tentang kita bukan karena peduli tetapi hanya penasaran tentang kita. Sebab itu, apa yang mereka sampaikan tidak perlu dimasukkan ke hati.

Kita sendiri yang menjalani hidup kita, bukan orang lain. Apa yang dikatakan tentang kita dari orang lain kalau memang bermanfaat dan berguna bagi hidup kita, disimpan untuk membenahi diri di masa depan. Tetapi jika tidak, anggap saja seperti angin yang berlalu, tidak perlu ditanggapi apalagi disimpan di hati.

Ketiga, berpikir berlebihan tentang suatu masalah akan menyebabkan seseorang yang overthinking akan mengalami susah tidur.

Padahal, kurang tidur bisa memicu beberapa masalah kesehatan yang serius bahkan bisa mengancam nyawa.

Overthinking timbul karena orang merasa stres dan cemas. Apabila stres dan cemas pasti orang akan mengalami susah tidur. Kalau ini menjadi kebiasaan, maka seseorang bisa menderita insomnia.

Nah, setelah menemukan pemicunya, kini coba kita temukan cara mengatasinya.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami overthinking. Ketika sedang overthinking, yang mereka pikirkan adalah satu hal atau banyak hal tanpa tahu jalan keluarnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut sebenarnya mudah. Buatlah diri rileks sejenak dengan cara membuang jauh-jauh pikiran-pikiran penghambat tersebut.

Melakukan hal-hal yang menyenangkan yang bisa membuat kita membuang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif yang mengganggu adalah cara lain seseorang menghindarkan diri dari overthinking yang membuat dia sulit berkonsentrasi dan fokus.

Hal lain yang membuang orang overthinking adalah hal buruk atau memalukan yang pernah seseorang alami di masa lalunya.

Beberapa kegagalan di masa lalu akan selalu menghantui seseorang. Hal-hal buruk tersebut akan tetap menetap di pikirannya sehingga menggerus kepercayaan dirinya.  

Cara mengatasinya adalah membiarkan masa lalu berlalu. Meski masa lalu itu buruk atau memalukan, tetapi yang kita camkan adalah hidup kita bukan untuk masa lalu melainkan untuk masa sekarang dan masa depan.

Jadi, jangan terlalu memikirkan tentang masa lalu. Cukup jadikan itu sebagai pengalaman yang mengingatkan kita untuk tidak lagi mengulang masa lalu yang buruk atau memalukan tersebut.

Sekarang saatnya menilai diri sendiri, apakah saya adalah seorang yang overthinking atau bukan.

Bila ya, maka temukanlah pemicunya dan atasi dengan segera sebelum kebiasaan overthinking tersebut mendatangkan berbagai penyakit yang tidak semestinya ada di tubuh.

Belajarlah hidup sehat dengan selalu berpikir positif tentang segala hal dan di mana pun.

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun