Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Amor Vacui: Landasan Estetis Gaya Hidup Minimalis

10 Juli 2022   09:39 Diperbarui: 16 Juli 2022   02:52 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amor vacui adalah salah satu landasan estetis menghayati gaya hidup minimalis. Tren ini digandurungi oleh banyak orang, terutama kaum muda (Unsplash.com)

Gaya hidup minimalis sudah menjadi trend yang digandrungi oleh banyak anak muda. 

Gaya hidup minimalis selalu dikaitkan dengan Minimalism yang oleh banyak kalangan selalu berhubungan dengan seni. Gerakan populernya adalah less is more.

Gerakan less is more telah populer sejak 1960-an dan telah meresap ke dalam berbagai segi kehidupan manusia. Bahkan banyak masyarakat saat ini telah menghidupi gaya hidup minimalis ini dalam kehidupan mereka.

Minimalism sendiri adalah cara hidup di mana orang memilih untuk fokus pada hal yang memang sangat penting, dan hal yang tidak penting akan disingkirkan, dibuang atau dijauhi.

Dalam berbagai segi kehidupan, gaya hidup minimalis telah diterapkan minimalism ini terutama dalam mengatur rumah.

Salah satu prinsip gaya hidup minimalis adalah negative space atau ruang kosong.

Ruang kosong akan membuat kita belajar bahwa ruang kosong yang ditinggalkan dari sebuah benda atau objek tertentu menjadi sama pentingnya dengan objek yang ada jika keberadaannya memang tidak lebih penting dari benda atau objek yang ada.

Kadang-kadang kita menumpuk barang-barang yang tidak kita perlukan pada tempat yang tidak seharusnya.

Coba kita singkirkan barang-barang di rumah yang tidak kita perlukan dan menggantikannya dengan barang-barang yang seharusnya ada di situ.

Amor vacui adalah kecintaan terhadap kekosongan. Mencintai kekosongan berarti membiarkan diri menikmati kekosongan sebagai sebuah seni.

Kekosongan sebagai sebuah seni tidak berarti membiarkan sebuah ruangan kosong tanpa ada satu barang pun di situ. Tetapi, menempatkan barang-barang sesuai dengan tempatnya dengan menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan.

Dalam hubungan dengan amor vacui orang Jepang misalnya sangat menyukai ruang dan pemanfaatannya yang optimal. Ada prinsip yang mendasari ini, yaitu Danshari.

Prinsip danshari ini dijabarkan dalam 3 konsep dasar, yaitu menolak, menyingkirkan, dan memisahkan.

Menolak berarti orang akan menolak apa apa pun yang tidak ia butuhkan. Minimalism adalah memiliki hal-hal yang membuat orang bahagia, dan menghilangkan (menolak) hal-hal yang tidak membuatnya bahagia.

Menyingkirkan berarti orang mencoba memilah mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak. Barang-barang yang telah terlanjur dimiliki tetapi tidak dibutuhkan disingkirkan sehingga mendatangkan kenyamanan bagi penataan ruangan.

Memisahkan berarti memilih barang mana yang diperlhkan saat ini dan mana yang tidak. Yang diperlukan diatur sedemikian rupa agar ada nilai seninya. Sedangkan yang tidak diperlukan bisa ditempatkan di dalam gudang atau tempat penyimpanan yang disediakan.

Meski demikian, gaya hidup minimalis sifatnya sangat personal karena pola pikir dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Dengan mencintai kekosongan, orang akan terdorong untuk melihat kekosongan sebagai suatu nilai artistik yang harus ditata dalam kesederhanaan namun kesederhanaan yang bernilai estetis.

Amor vacui membuat orang bisa mengaplikasikan gaya hidup minimalis yang memiliki beberapa manfaat antara lain, kesehatan finansial kita bisa terjaga. 

Sebab dengan prinsip amor vacui ini, orang akan lebih mencintai kekosongan sehingga tidak akan menjejali rumah dengan berbagai barang yang tidak dibutuhkan. Karena amor vacui juga menerapkan konsep kesederhanaan sebagai prinsip utama.

Manfaat lainnya adalah hemat waktu dan tenaga. Tidak mempunyai banyak barang di rumah berarti kita tidak akan menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menatanya dan membersihkannya. Waktu dan energi yang kita hemat bisa kita pakai untuk hal-hal yang lebih berguna, misalnya membaca dan menulis.

Di samping itu mencintai kekosongan juga bisa mengurangi stress. Rasa ingin memiliki akan membuat orang stres. Tapi dengan gaya hidup minimalis yang mengusung prinsip amor vacui, rasa ingin memiliki berlebihan itu mampu ditekan. Dengan demikian, stres pun bisa berkurang.

Orang-orang yang mengusung gaya hidup minimalis biasanya lebih mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Karena itu prinsip ini akan baik untuk lingkungan. Sampah akan berkurang dan pencemaran lingkungan turut diatasi.

Barang-barang berkualitas biasanya lebih bertahan dari pada barang-barang yang bekualitas rendah.

Nah, jadikanlah amor vacui sebagai landasan estetik untuk menerapkan gaya hidup minimalis.

Barangkali pertama-tama dari dalam rumah sendiri, diri sendiri, dan menjadikannya sebagai budaya agar hidup menjadi lebih simpel dan lebih bermakna.

Apa gunanya memiliki semua barang yang tidak kita butuhkan. Mencintai kekosongan sama dengan mencintai kesederhanaan.

Kesederhanaan bukan berarti pelit dan hidup serba kekeurangan. Kesederhanaan akan nampak dalam kebiasaan hidup yang menampkan kesahajaan dan kemewahan batiniah.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun